Inilah 9 Elemen Penting dalam Landing Page
Teknologi | 2025-08-01 05:15:33
Sebuah landing page adalah pintu gerbang pertama yang dilihat pengunjung saat mereka tiba di situs Anda melalui iklan, media sosial, atau pencarian online. Tujuannya mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau mengisi formulir. Namun, untuk mencapai tujuan ini, landing page harus dirancang dengan cermat.
Apa saja elemen penting dalam landing page yang bisa membuatnya efektif? Melansir Lenteraweb, berikut adalah beberapa elemen penting dalam landing page.
1. Judul yang Jelas dan Menarik
Judul adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Ia harus langsung menjelaskan apa yang ditawarkan dan mengapa itu penting bagi mereka. Misalnya, jika Anda menawarkan kursus online, judul seperti “Kuasai Bahasa Inggris dalam 30 Hari” jauh lebih menarik daripada “Kursus Bahasa Inggris.” Gunakan kata-kata yang sederhana tapi kuat, dan pastikan judul ini sesuai dengan iklan atau tautan yang membawa pengunjung ke halaman tersebut. Ketidaksesuaian bisa membuat mereka langsung pergi.
2. Subjudul yang Mendukung
Subjudul berfungsi untuk memperkuat pesan judul dan memberikan sedikit detail tambahan. Ini seperti jembatan yang menghubungkan judul dengan isi halaman. Subjudul yang baik biasanya singkat, langsung, dan persuasif.
Contohnya, untuk judul di atas, subjudul bisa berbunyi: “Belajar dengan Metode Praktis yang Terbukti Efektif.” Subjudul membantu pengunjung memahami nilai tambah tanpa harus membaca terlalu banyak.
3. Tombol Call to Action (CTA) yang Jelas
Tombol CTA adalah inti dari landing page. Ini adalah ajakan langsung untuk pengunjung agar melakukan tindakan, seperti “Daftar Sekarang,” “Coba Gratis,” atau “Pesan Hari Ini.” Tombol ini harus mencolok dengan warna kontras, teks yang singkat, dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat, seperti di bagian atas atau tengah halaman.
Jangan gunakan kata-kata yang membingungkan atau terlalu umum seperti “Klik di Sini.” Sebaliknya, fokuslah pada manfaat, misalnya “Mulai Belajar Sekarang.”
4. Konten Visual yang Relevan
Manusia adalah makhluk visual. Gambar, video, atau infografis yang berkualitas dapat meningkatkan daya tarik landing page. Namun, visual ini harus relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
Misalnya, jika Anda menjual jasa pembuatan website, tampilkan tangkapan layar situs yang pernah dibuat atau video singkat tentang proses kerjanya. Hindari gambar generik yang tidak memberikan informasi berarti, karena itu bisa mengurangi kepercayaan pengunjung.
5. Deskripsi Manfaat yang Fokus pada Pengunjung
Pengunjung tidak terlalu peduli dengan fitur produk Anda; mereka ingin tahu bagaimana produk itu bisa membantu mereka. Deskripsi manfaat harus menjawab pertanyaan, “Apa untungnya bagi saya?” Gunakan poin-poin singkat untuk menjelaskan manfaat, seperti “Hemat waktu dengan antarmuka yang mudah digunakan” atau “Tingkatkan penjualan dengan desain yang menarik.” Pastikan penjelasan ini tidak terlalu panjang, karena pengunjung cenderung hanya memindai informasi.
6. Bukti Sosial untuk Membangun Kepercayaan
Bukti sosial, seperti testimoni pelanggan, ulasan, atau logo klien ternama, sangat penting untuk meyakinkan pengunjung bahwa penawaran Anda dapat dipercaya.
Testimoni yang spesifik, misalnya “Kursus ini membantu saya lulus ujian TOEFL dengan skor 600!” jauh lebih meyakinkan daripada “Kursus yang bagus.” Jika memungkinkan, sertakan nama atau foto pelanggan untuk meningkatkan keaslian.
Logo klien atau angka seperti “Dipercaya oleh 10.000+ pengguna” juga bisa menambah kredibilitas.
7. Formulir yang Sederhana
Jika landing page Anda bertujuan mengumpulkan data, seperti alamat email atau nomor telepon, pastikan formulirnya mudah diisi. Batasi jumlah kolom hanya untuk informasi yang benar-benar diperlukan.
Misalnya, untuk pendaftaran buletin, cukup minta nama dan email. Formulir yang terlalu panjang atau rumit bisa membuat pengunjung enggan melanjutkan. Letakkan formulir di tempat yang strategis, seperti di samping CTA atau di bagian bawah halaman.
8. Desain yang Bersih dan Responsif
Desain landing page harus sederhana dan tidak membingungkan. Hindari terlalu banyak warna, font, atau elemen yang mengganggu fokus pengunjung. Gunakan ruang kosong (white space) untuk membuat halaman terlihat rapi dan mudah dibaca.
Selain itu, pastikan landing page responsif, artinya tampilannya tetap bagus di perangkat apa pun, baik desktop, tablet, maupun ponsel. Banyak pengunjung datang dari ponsel, jadi ini sangat penting.
9. Kecepatan Muat Halaman yang Cepat
Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada halaman yang lambat dimuat. Penelitian menunjukkan bahwa pengunjung cenderung meninggalkan situs jika halaman tidak terbuka dalam 3 detik.
Optimalkan gambar, kurangi elemen berat seperti animasi berlebihan, dan pilih hosting yang andal untuk memastikan kecepatan maksimal. Landing page yang cepat tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tapi juga mendukung peringkat di mesin pencari.
Mengapa Elemen Ini Penting?
Setiap elemen di atas memiliki peran spesifik untuk menjaga perhatian pengunjung dan mengarahkan mereka menuju tindakan yang diinginkan.
Judul dan visual menarik perhatian, CTA dan formulir memudahkan konversi, sementara bukti sosial dan desain membangun kepercayaan.
Jika salah satu elemen ini lemah, potensi konversi bisa menurun drastis. Bayangkan landing page sebagai seorang penutur cerita: ia harus menarik, jelas, dan meyakinkan dari awal hingga akhir.
Kesimpulan
Membuat landing page yang efektif bukan sekadar menyusun elemen-elemen di atas, tapi juga memahami kebutuhan audiens Anda. Fokuslah pada manfaat yang Anda tawarkan, buat pengalaman pengguna yang nyaman, dan pastikan setiap elemen mendukung tujuan utama, yaitu konversi.
Dengan memperhatikan elemen penting dalam landing page, Anda bisa mengubah pengunjung biasa menjadi pelanggan setia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
