Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Pambhudi

Guru Jabar Udah Nggak Main-main Sama Teknologi

Pendidikan dan Literasi | 2025-07-28 13:34:12
Sumber: IDL 2025

Lo pernah bayangin nggak sih, ada satu ruangan yang isinya 100 guru dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan... terus mereka semua lagi serius banget belajar AI dan teknologi buat ningkatin cara mereka ngajar? Sounds futuristic? Nope. That’s exactly what happened di acara Indonesia Digital Learning (IDL) 2025 yang digelar Telkom Regional II tanggal 25 Juli kemarin.

Honestly, buat gue pribadi, ngeliat guru-guru yang biasanya identik sama papan tulis dan spidol mulai embrace teknologi, itu kayak a whole new era. Dan Telkom ngerti banget vibes-nya: lo nggak bisa bawa pendidikan ke level selanjutnya tanpa ngasih tools dan support yang relevan buat para pengajarnya.

Makanya, di IDL ke-13 ini, Telkom nggak cuma asal ngadain workshop. They go all in: Digital Deep Learning Creative Teaching Pemanfaatan AI buat ngajar Tema tahun ini juga catchy banget: “Guru Jabar Jago Digital”. Bukan sekadar gimmick, tapi real movement yang ngebuktiin bahwa guru-guru kita tuh udah siap buat next level education.

Telkom: Not Just a Telco, But a True Enabler

Pelatihan ini bentuk nyata Telkom buat bantu guru upgrade skill digital mereka. Harapannya sih, nanti ilmunya bisa berdampak langsung ke siswa-siswi mereka yang jadi generasi penerus bangsa.

Dan honestly, gue setuju banget. Karena kalau lo pikir-pikir, siapa lagi yang bisa nyiapin anak-anak Indonesia buat masa depan digital selain guru? Serunya lagi, Telkom juga ngasih kesempatan buat para guru dapet sertifikasi BNSP dengan tema teknologi digital. Which is huge! Kayak... lo bukan cuma upgrade skill, tapi juga punya legal recognition atas kompetensi lo.

Real Talk: Pendidikan Nggak Bisa Jalan Sendiri

Yang gue suka dari IDL 2025 ini, it's not just a tech seminar. Ini bentuk kolaborasi real antara industri, pemerintah, dan dunia pendidikan. Bahkan hadir juga Bupati Cirebon, Kadisdik Provinsi Jabar, dan Kadisdik Kabupaten Cirebon. So it's official: semua pihak tuh concern banget buat bikin guru jadi digital-savvy. Nggak cuma buat gaya-gayaan. Tapi karena mereka tahu, pendidikan nggak bisa stuck di era analog kalau muridnya udah hidup di era AI.

IDL 2025 bukan sekadar acara tahunan. Ini signal kuat bahwa guru-guru kita lagi evolve. Mereka nggak cuma adaptif, tapi juga kreatif dan progresif. Dan that’s the kind of energy we need buat pendidikan yang relevan sama zaman sekarang.

Jadi kalau lo punya guru, orang tua, atau kenal siapa pun yang jadi pendidik, support mereka buat keep growing. Karena kayak kata pepatah Gen Z: "Lo nggak bisa ngajarin masa depan pake tools dari masa lalu." Setuju?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image