Belajar dari Sebuah Homestay di Jogokariyan: Ketika Sentuhan Tradisi Bertemu Teknologi
Gaya Hidup | 2025-07-27 15:36:43
Aku selalu percaya, Jogja punya cara unik untuk membuat siapa pun merasa pulang. Setiap sudut kotanya punya cerita, dan setiap perjalananku ke sana selalu meninggalkan kesan yang berbeda.
Tapi ada satu momen yang membekas, bukan karena tempat wisatanya, tapi karena aku menemukan sebuah homestay yang diam-diam membuatku berpikir lebih jauh tentang bisnis, pelanggan, dan transformasi digital. Namanya Homestay Rindu Jogokariyan.
Aku menemukannya saat sedang merencanakan liburan singkat ke Jogja. Awalnya, aku hanya ingin mencari tempat menginap yang nyaman dan tenang. Namun setelah membaca lebih dalam, aku justru tertarik bukan hanya karena fasilitasnya, yang lengkap dan modern tapi karena cerita di baliknya.
Homestay ini dulunya adalah rumah warga Jogokariyan yang dibangun sejak tahun 1982. Tapi sang pemilik, Anugerah Yoga Prabowo, memilih untuk merenovasinya dengan tetap mempertahankan nuansa lokal yang hangat. Rumah tersebut kini dikelilingi tanaman hias, dengan ruang tamu khusus demi menjaga privasi tamu. Dua kamar tidur ber-AC, smart TV, dapur lengkap, kamar mandi modern, dan koneksi Wi-Fi tersedia untuk memastikan kenyamanan setiap orang yang menginap.
Yang menarik, Mas Yoga bukan hanya membangun ruang fisik yang nyaman, tapi juga memperhatikan pengalaman digital tamunya. Dalam salah satu artikel yang aku baca, Mas Yoga bercerita bagaimana ia sempat merasa kesulitan dalam mengelola pengalaman pelanggan. Hingga akhirnya ia menemukan website Indibiz.co.id.
Dari sana, ia menemukan bahwa ada solusi digital yang ternyata tidak serumit yang ia bayangkan. "Tampilannya clean, menu-nya rapi dan mudah digunakan. Fitur digital check-in dan sistem manajemen hotel tinggal dipasang, tanpa ribet," begitu kata Mas Yoga.
Aku membuka website Indibiz karena penasaran. Dan benar saja, tampilannya sangat praktis. Semua solusi digital untuk berbagai jenis usaha, termasuk hospitality, tersedia dalam konsep plug & play. Tinggal pilih layanan, tagihan keluar, lalu langsung bisa digunakan. Sesederhana itu.
Yang membuatku reflektif adalah satu hal: Digitalisasi bukan lagi soal tren, tapi soal keberlanjutan usaha.
Melihat bagaimana seorang pelaku usaha di daerah seperti Mas Yoga mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanannya, aku merasa ada harapan besar untuk UKM di Indonesia. Bahwa kita tidak harus menjadi pelaku bisnis besar dulu untuk bisa bertumbuh dan maju. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mencoba, dan akses ke solusi yang tepat.
Mas Yoga mungkin tidak tahu bahwa homestay-nya menginspirasi seseorang yang belum pernah sekalipun menginap di sana. Tapi dari cerita yang ia bagi, aku belajar bahwa sentuhan tradisi dan teknologi tidak harus bertabrakan, justru bisa berjalan beriringan, menciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan dan profesional.
Dan mungkin suatu hari nanti, ketika aku kembali ke Jogja, aku akan memilih untuk menginap di Homestay Rindu Jogokariyan. Bukan hanya karena kenyamanannya, tapi karena aku ingin menjadi bagian dari cerita yang sedang tumbuh di sana.
Kalau kamu juga sedang menjalankan bisnis dan ingin mencari cara sederhana tapi efektif untuk mengelolanya, coba lihat seperti apa solusi dari Indibiz. Siapa tahu, kamu juga akan menemukan langkah baru untuk membuat usahamu naik kelas, tanpa harus kehilangan jati diri
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
