Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dahlia-Ku

Saat Mencari Kerja Begitu Sulit

Edukasi | 2025-07-21 12:24:06
Picture : freepik

Engkau sarjana mudaResah mencari kerjaMengandalkan ijazahmuEmpat tahun lamanyaBergelut dengan buku'Tuk jaminan masa depan
(lirik lagu Sarjana Muda - Iwan Fals)

Lirik lagu di atas masih sangat relevan dengan situasi saat ini. Dimana kita saksikan berita tentang sejumlah lulusan jenjang pendidikan strata-1 atau sarjana (S1) yang melamar lowongan pekerjaan untuk posisi petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) tambahan di Jakarta pada Juli 2025. (Tempo, 10 Juli 2025)

Sedangkan yang terbaru, viral sebuah video yang memperlihatkan ribuan pelamar memadati sebuah toko perlengkapan bayi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin 14 Juli. Kurang lebih 1000 orang pelamar memperebutkan sebanyak 50 lowongan kerja. Sungguh jumlah yang sangat tak berimbang. Namun inilah fakta terkini di negeri tercinta, dimana masih banyak warga yang butuh pekerjaan, sedangkan peluang kerja masih sangat sedikit.

Sebagai manusia normal, tentu sangat wajar jika menginginkan kesejahteraan dalam hidupnya. Namun apa daya, sekarang kondisi ekonomi tidak baik-baik saja, peluang kerja sangatlah sedikit, di sisi lain kita disuguhi berita PHK yang makin menyesakkan dada.

Namun kondisi ini bukanlah akhir segalanya. Islam datang ke tengah manusia bagaikan cahaya untuk menuntun manusia yang tengah tenggelam dalam kubangan masalah yang pekat. Dalam surah Ar-Ra'd ayat 11 Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri".

Benar bahwa manusia diberi pilihan untuk merubah kondisi yang ada. Sebagaimana teladan Rasulullah saat didatangi seorang pemuda yang miskin untuk meminta-meminta. Maka Beliau sebagai kepala negara memberikan solusi dengan memberi pemuda tadi sebanyak 2 dirham, disertai arahan menggunakan 1 dirham untuk kebutuhan makan keluarga, dan sisanya untuk membeli kapak. Kemudian kapak tadi digunakan untuk mencari kayu, lalu kayu yang didapat akan dijual.

Dengan arahan tadi maka si pemuda bisa mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Apa pelajaran berharga dari kisah ini?. Pertama, mental tangguh dibutuhkan untuk merubah keadaan. Selayaknya pemuda saat ini punya semangat untuk merubah kondisi dirinya dan menghilangkan gengsi, sehingga apapun pekerjaan akan dilakukan asal halal dalam pandangan aqidah.

Kedua, tanggungjawab negara. Ternyata untuk bisa bekerja butuh peran negara juga. Dalam pandangan Islam, peran negara adalah sebagai pengurus urusan manusia, termasuk diantaranya membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Baik itu di sektor pertanian, perdagangan maupun industri. Prinsip memudahkan urusan rakyat selayaknya dilakukan seorang pimpinan sebagaimana Rasulullah saat memberi solusi untuk seorang pemuda miskin. Maka tak heran dalam kepemimpinan Islam, negara akan memberikan modal bagi para pemuda yang membutuhkan. Selain itu laki-laki akan diberikan pendidikan dan keahlian yang mumpuni, sehingga mereka benar-benar siap terjun di dunia kerja.

Inilah perbedaan solusi Islam dengan solusi ekonomi dalam kehidupan saat ini. Semoga kita bisa mengambil pelajaran, dan bersegera melangkah untuk keluar dari gelapnya problem hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image