Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anugrah Restu Abizar

Marketing di Era AI: Bukan Sekadar Jualan, Tapi Membangun Koneksi

Eduaksi | 2025-07-20 20:51:48

Di tengah gempuran teknologi dan informasi, pemasaran tak lagi sekadar soal menjual produk atau jasa. Saat ini, pemasaran telah bergeser menjadi seni membangun koneksi dengan konsumen. Apalagi dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI) yang kian hari makin cerdas, pendekatan pemasaran pun harus bertransformasi.

Sumber Gambar : Kompasiana.com

Pergeseran Strategi: Dari Produk ke Pengalaman

Dulu, strategi pemasaran berfokus pada 4P: Product, Price, Place, Promotion. Kini, kita mengenal 4E: Experience, Exchange, Everyplace, Evangelism. Konsumen tidak lagi membeli hanya karena butuh, tapi karena mereka merasakan nilai dari apa yang ditawarkan.

Contoh nyata? Lihat bagaimana brand lokal merancang konten media sosial yang emosional dan relate. Mereka tak hanya bicara soal harga, tapi mengangkat cerita, budaya, bahkan keresahan anak muda. Pemasaran jadi lebih personal, dan itulah yang membuat konsumen bertahan.

AI dalam Pemasaran: Senjata atau Ancaman?

Kecerdasan buatan telah membantu brand dalam memahami perilaku konsumen, mempersonalisasi iklan, hingga menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time. Tapi AI bukan solusi instan. Tanpa strategi yang humanis, AI bisa terasa dingin dan membosankan.

Brand yang berhasil adalah mereka yang menggabungkan teknologi dan empati. Contohnya, penggunaan chatbot dengan gaya bahasa santai khas anak muda, atau rekomendasi produk berdasarkan minat konsumen, bukan sekadar data penjualan.

Anak Muda: Target Sekaligus Penggerak

Generasi Z dan milenial bukan cuma target pasar, tapi juga penggerak tren. Mereka lebih kritis, lebih terbuka, dan lebih menghargai brand yang memiliki purpose. Mereka suka brand yang bicara tentang keberlanjutan, inklusivitas, dan keaslian.

Pemasaran hari ini bukan soal siapa yang paling keras suaranya, tapi siapa yang paling tulus menyapa. Konsumen masa kini ingin didengar, bukan diceramahi.

Kesimpulan: Bangun Relasi, Bukan Sekadar Transaksi

Pemasaran yang sukses adalah yang mampu menyentuh hati, bukan hanya menyentuh dompet. Di era digital ini, teknologi hanyalah alat. Yang terpenting tetap: nilai, cerita, dan hubungan antarmanusia.

Jika brand ingin tetap relevan, mereka harus belajar berbicara dengan bahasa konsumen, hadir di platform yang tepat, dan menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar “menjual”, tapi peduli.

(Anugrah Restu Abizar, Marketing Enthusiast)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image