Gasuka Matematika Tapi Masuk Teknik Kimia, Emang Bisa?
Eduaksi | 2025-07-16 01:28:42Teknik Kimia itu salah satu jurusan kuliah yang nggak bisa jauh-jauh dari matematika. Kalau dibagi-bagi, kira-kira 60% isinya Fisika dan Matematika, 20% Kimia, dan sisanya teori umum.
Singkatnya: gak mungkin bisa survive di Teknik Kimia kalau nggak ngerti Matematika dan Fisika.
Terus, pertanyaannya: “Ngapain coba orang yang gasuka matematika malah masuk Teknik Kimia?”
Nah itu juga yang sering aku tanyain ke diri sendiri. Karena ini adalah kisahku—seorang mahasiswa Teknik Kimia yang baru aja lulus dari salah satu Politeknik Negeri terkemuka di Indonesia, Politeknik Negeri Bandung, atau yang lebih dikenal dengan nama POLBAN.
Dengan kesadaran penuh, Teknik Kimia POLBAN adalah pilihan pertama yang aku tulis waktu daftar kuliah. Iya, bisa dibilang agak nekat sih... tapi ya udah terlanjur basah juga.
Titik Awal
Ceritanya dimulai dari tahun 2018, saat aku masuk SMK. Sejak SMP, aku memang udah mutusin buat ambil jalur kejuruan karena kupikir itu cara tercepat buat bisa langsung kerja setelah lulus. Tapi kenyataannya aku malah “nyasar”.
Pilihan pertama waktu daftar SMK adalah jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang waktu itu lagi jadi primadona di SMK Negeri manapun. Tapi nasib berkata lain: aku ditempatkan di pilihan kedua, yaitu Teknik Kimia Industri. Jujur aja, waktu itu aku bahkan gak tau isinya bakal ngapain. Cukup lama aku mikir:
nekat ambil kimia atau cari sekolah lain ya ?
Tapi pada akhirnya, karena opsinya antara kimia atau swasta, aku milih Kimia. Walaupun ya... sama sekali gak kebayang bakal se-horror apa nantinya.
Aku sebenarnya adalah orang yang soshum banget. bakatku ada di bidang seni lukis dan public speaking, yang bahkan beberapa kali ngasih prestasi semasa sekolah.
Terus Matematika ? Nol besar
Pernah sekolahku mengadakan tes IQ, dan nilai bagian numerikal ku 10 dari 100. Ya, sepuluh dari seratus. Padahal IQ keseluruhanku cukup tinggi, 125 saat itu. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya.
Karena sudah kupelajari seluruh dasarnya dari SMK, kenalan sama banyak rumus dan angka, laboratorium udah kaya tempat bermain. Akhirnya aku pilih buat meneruskan ke-nekatanku, masuk Teknik Kimia.
Gimana Caranya Survive ?
Tahun pertama masuk kuliah, langsung kenalan sama fisika & matematika terapan yang gapernah gagal bikin bengong. Aku selalu bersyukur kalau dosen bilang :
"ini udah dipelajari ya di SMA"
karena aku bisa bilang : "pantes, aku-kan lulusan SMK". Sebuah alasan kecil penghibur diri yang terus menemani prosesku saat itu.
Kelasku dipenuhi orang ambisius. mereka benar - benar pintar dan cepat dalam belajar, seakan mereka adalah ranking 1 dikelas masing - masing saat sekolah. Istilahnya, mereka itu berlari. Sedangkan aku ? merangkak. aku butuh waktu lebih lama untuk paham apa yang dosen jelaskan. Tapi untungnya, karena mereka aku jadi lebih termotivasi.
Perlahan mulai berdiri, berjalan, dan berlari mengejar mereka.
Jadi gimana caranya ?
- Sadar Diri, aku paham betul kapasitasku sebagai orang yang "tertinggal" karena itu aku luangkan waktu lebih untuk belajar dan mengulang. Tak lupa mengalahkan gengsi untuk bertanya, supaya ga sesat di jalan.
- Berdamai dengan Diri Sendiri, Kadang orang menjadi sangat tertekan karena mereka terus - menerus merasa menyesal, marah, dan mengutuk diri sendiri—hal ini yang justru bikin kita stuck dan semakin terjebak di masa lalu. Kita harus bisa mulai berdamai dan melihat kedepan, fokus pada apa yang belum terjadi, apresiasi diri sekecil apapun, maafkan setiap kesalahan yang kita buat, karena ini adalah pondasi agar kita selalu kuat dan pantang menyerah.
- Tetapkan tujuan, Tujuan akan selalu membuat kita fokus dan terus bertahan sekuat mungkin. Aku sendiri percaya bahwa teknik kimia punya prospek yang luas dengan bayaran yang tinggi, sangat jujur dan realistis. Tapi percayalah, itu semua percuma jika aku tidak punya skill praktikal dan teoritikal, karena itu aku selalu mencoba untuk memahami perkuliahan. Bahkan selalu mencoba mendapatkan nilai yang tinggi untuk memenuhi syarat melamar pekerjaan nantinya.
- Nikmati, menurutku kuliah tidak selalu tentang duduk dikursi, lihat papan tulis, slide persentasi, dan pulang. Jangan biarkan 3-4 tahunmu hanya diisi oleh kenangan se-kaku itu. Bercengkrama-lah dengan orang baru, bertemanlah dengan banyak orang, ambil setiap kesempatan yang ada, habiskan waktu jamkos-mu bersama temanmu, cari makanan favoritmu di kantin kampus. Karena kadang, salah satu dari merekalah yang membuatmu tetap datang ke kampus bahkan disaat kamu benar - benar lelah.
Jadi intinya ?
Bisa.
Setelah banyaknya drama perkuliahan selama kurang lebih 3 tahun, aku dinyatakan lulus Yudisium I tahun ini. Salah satu hal yang membuatku lega dan bersyukur. IPK ku juga cukup baik, sangat cukup untuk memenuhi syarat melamar pekerjaan di perusahaan lokal maupun asing.
Tak lupa hal yang membuatku lebih bangga adalah karena tempatku kuliah adalah tempat favorit yang ketat, bahkan tahun ini bersaing dengan universitas terkemuka di Indonesia sebagai salah satu PTN dengan pendaftar terbanyak. Selain itu, POLBAN adalah PTN Vokasi dengan nilai UTBK tertinggi tahun ini. Hal ini cukup membuktikan bahwa aku berhasil survive dari PTN yang ketat akan persaingan, disiplin, dan unggul.
Tulisan ini bukan hanya tentang ceritaku yang baik buruknya tidak ada pengaruhnya untuk kalian, setidaknya kuharap demikian.
Tapi juga sebagai bukti bahwa bahkan untuk mendalami bidang yang sangat bertentangan dengan passion kita saat ini bukanlah hal yang tidak mungkin selama kita terus berusaha.
"satu - satunya batasan yang nyata adalah batasan yang kita buat sendiri"
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
