Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MOHAMAD FACHRIZAL ARSYAD DARMAWAN

Bukan Aku yang Kuat, Tapi Doa Orang Tuaku yang Hebat

Pendidikan | 2025-07-09 06:04:04

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di jurusan Teknik Kimia, aku tidak sepenuhnya yakin apakah ini adalah jalan yang tepat. Deretan rumus, praktikum yang menguras energi, laporan yang harus diselesaikan sebelum fajar, dan tugas-tugas kuliah yang seakan tidak pernah habis membuatku bertanya-tanya: "Kenapa aku di sini?"

Namun seiring waktu berjalan, aku mulai menyadari bahwa perjalanan ini bukan semata tentang kecerdasan atau kekuatan pribadi. Ada kekuatan yang jauh lebih besar yang terus menopangku dari jauh—doa orang tuaku.

Setiap kali aku merasa ingin menyerah, saat pikiranku penat karena termodinamika yang rumit, aku selalu teringat wajah mereka. Orang tuaku mungkin tidak memahami sepenuhnya apa itu teknik kimia, tapi mereka selalu percaya padaku, mendoakan dalam diam agar anaknya kuat menghadapi dunia yang keras ini.

Di balik setiap nilai yang kudapatkan, setiap proyek yang kuselesaikan, dan setiap presentasi yang berhasil kulalui, ada pelukan hangat doa seorang ibu dan kerja keras seorang ayah yang bahkan tak pernah kusaksikan secara langsung. Mereka tak pernah lelah menyemangati, meski kadang aku terlalu sibuk hingga lupa memberi kabar.

Kehidupan kampus di Teknik Kimia bukanlah sesuatu yang mudah. Jurusan ini menuntut ketekunan, logika yang kuat, dan mental yang tahan banting. Tapi yang tak kalah penting, ia juga menuntut hati yang selalu tahu ke mana harus kembali saat lelah: kepada keluarga, kepada doa.

Aku belajar bahwa menjadi kuat bukan berarti tidak pernah lelah. Menjadi kuat adalah tetap berdiri meski hati remuk, tetap melangkah meski tak tahu arah, dan tetap berharap meski semuanya terasa berat. Dan kekuatan itu, bukan sepenuhnya berasal dariku. Kekuatan itu hadir karena ada sepasang orang tua yang setiap malam menyebut namaku dalam doanya.
Kini, ketika aku menatap masa depan, aku tidak hanya membawa ilmu dari kampus. Aku juga membawa pelajaran paling penting: bahwa keberhasilan sejati bukan hanya tentang apa yang kita capai, tapi siapa yang selalu ada di belakang kita. Dan dalam hidupku, itu adalah doa orang tuaku.
Karena bukan aku yang kuat, tapi doa orang tuaku yang hebat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image