Kusuma Rachmania
Bergaul Tanpa Batas, Tapi Tetap Punya Prinsip
Gaya Hidup | 2025-07-04 16:20:02
Zaman sekarang, pergaulan sudah kayak udara – nggak bisa dihindari. Apalagi sekarang udah ada media sosial, kita pakai HP aja kita bisa “bergaul” sama orang dari mana aja, bahkan yang belum pernah kita temui langsung. Mungkin kesannya dunia akan terasa sempit dan terhubung satu sama lain hanya dalam hitungan detik saja. Tapi tau gak sih, justru karena itu kita butuh yang namanya prinsip. Nggak semua hal yang viral itu sekaligus baik di tiruan. Dan tidak semua orang yang terlihat keren itu layak buat kita ikuti.
Pergaulan: Wadah Belajar dan BertumbuhPergaulan itu penting, karena dari sana kita bisa belajar banyak hal cara berkomunikasi, saling menghargai, bahkan mengenal perbedaan. Tapi perlu diingat, berteman itu bukan hanya berarti selalu ikut-ikutan. Kita tetap harus punya filter, mana yang baik dan mana yang perlu untuk Dihindari.
Jangan Takut Jadi BedaTerkadang kita takut dianggap aneh jika tidak ikutan lagi trend. Tapi punya prinsip berarti berani berdiri di tempat yang benar, meski tidak semua orang ikut berdiri di tempat yang sama. Contoh, kalau teman-teman ngajak hal yang negatif—kayak mabuk, bolos, atau pacar bebas—kita harus bisa bilang “nggak” tanpa harus merasa bersalah.
Prinsip Itu Kompas HidupPrinsipnya semacam kompas yang membuat kita tetap berada di jalan yang benar, meski pergaulan angin begitu kencang. Prinsip bisa datang dari nilai agama, ajaran orang tua, atau bahkan pengalaman hidup. Yang penting, prinsip itu harus membuat kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, bukan malah menjauh dari jati diri.
Bergaul Itu Boleh, Asal Nggak Kehilangan ArahJangan menutup diri dari dunia luar. Bergaul itu perlu dan menyenangkan bahkan membuka banyak peluang. Tapi tetaplah jadi pribadi yang tahu batas. Jadi diri sendiri, jaga nilai-nilai yang kamu pegang, dan tetap hormati orang lain.
Di tengah dunia yang serba bebas ini, bergaul tanpa batas memang menjadi bagian dari kehidupan modern. Tapi tetaplah punya prinsip. Karena prinsip itulah yang akan menjaga diri kita dari pergaulan yang menjerumuskan. Ingat, jadi keren itu bukan soal ikut-ikutan, tapi soal bisa berdiri tegak di tengah arus dan tetap jadi diri sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
