Identifikasi dan Evaluasi Risiko: Kunci Keberhasilan Organisasi
Edukasi | 2025-07-04 09:22:44
Setiap yang direncanakan pasti adanya kemungkinan yang tergambar oleh kita sebagai manusia, bagaimana jalannya suatu sistem yang akan kita jalani. Maka tidak besar kemungkinan adanya halangan risiko muncul disetiap perencanaan yang akan dibuat, terutama didalam suatu organisasi. Risiko itu sendiri adalah suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, karena risiko ini bisa menjadi ancaman yang berasal dari berbagai sumber yang ada baik dari internal maupun eksternal suatu organisasi.
Lalu muncul yang namanya manajemen risiko didalam suatu organisasi untuk menghindari dampak negatif dari risiko itu sendiri. Manajemen risiko yaitu suatu pendekatan sitematis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bagaimana mengendalikan risiko yang bisa menghambat pencapaian tujuan organisasi. Lalu bagaimana suatu organisasi dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu risiko agar terhindar dari hambatan yang ada? Mungkin berikut penjelasannya.
Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses mengenali semua potensi risiko yang mempengaruhi pencapaian organisasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua risiko yang berpotensi menghambat bisa diketahui dan dapat ditangani dengan baik. Prosesnya seperti:
1. Pahami tujuan organisasi terlebih dahulu, karena sebelum mengetahui risiko tentu kita perlu tahu terlebih dahulu apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Agar kita bisa lebih fokus untuk mencari apa saja yang menjadi ganguan selama proses pencapaian yang dituju.
2. Brainstorming atau menganalisis risiko dengan para pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang terkait. Nantinya akan ada ide-ide atau pendapat risiko yang mungkin muncul dari berbagai pihak dari organisasi.
3. Setelah semua informasi dan analisa telah terkumpul, lalu klasifikasikan atau kelompokan masing-masing setiap kategori potensi risiko yang ada.
4. Lalu selanjutnya dokumentasikan risiko tersebut, catat atau buatkan dokumen yang telah di identifikasi dan telah di didalami secara jelas.
5. Dan yang terakhir Validasi dan dokumen, tinjau kembali dan pastikan semua pihak setuju bahwa risiko-risiko ini dapat menggangu organisasi.
Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah sebagai jembatan antara mengetahui apa saja risiko yang telah diidentifikasi dan sebagai acuan untuk mengambil keputusan agar bisa memutuskan apa saja yang perlu dilakukan terhadap risiko-risiko yang ada. Fase ini adalah yang paling kritis, karena memungkinkan organisasi untuk bergerak mencari rencana solusi yang bisa digunakan untuk menghilangkan risiko. Proses mengevaluasi risiko itu sendiri seperti:
1. Langkah awal adalah Analisis risiko, dimana kita bisa menilai kemungkinan terjadinya suatu risiko bisa terjadi dan apa dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut.
2. Menghitung kemungkinan tingkat risiko dengan cara menggabungkan kemungkinan dan dampak yang nantinya akan kita beri skor atau level resiko.
3. Membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung sesuai dengan kriteria skor atau levelnya dari masing-masing risiko yang telah didiskusikan bersama. Seperti risiko mana yang paling besar dan mana risiko yang paling kecil.
4. Terakhir tentukan prioritas dengan mengurutkan risiko sesuai dengan tingkatan risiko yang ada, sebagai menjadi fokus utama. Nantinya mana yang akan ditangani terlebih dahulu sebagai langkah pencegahan kemungkinan hambatan risiko terhadap jalannya organisasi.
Secara singkat mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko adalah dua langkah yang penting untuk dilakukan dalam manajemen risiko untuk menjalankan suatu organisasi agar bisa tercapainya tujuan yang maksimal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
