Korupsi dan Perlambatan Ekonomi: Luka yang tak Kunjung Sembuh
Politik | 2025-07-03 16:03:05Korupsi masih jadi masalah lama yang belum terselesaikan di Indonesia. Dampaknya sangat terasa di sektor ekonomi, mulai dari pembangunan yang tersendat sampai bantuan sosial yang tidak pernah sampai ke tangan rakyat yang berhak.
Sejumlah program strategis sering kali gagal tepat sasaran karena adanya penyelewengan dana. Akibatnya, infrastruktur dibangun setengah-setengah, subsidi tidak merata, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin turun.
Tidak hanya itu, korupsi juga bikin para investor ragu untuk masuk ke Indonesia. Mereka khawatir berhadapan dengan sistem birokrasi yang lambat dan penuh pungutan liar. Padahal, investasi adalah salah satu penggerak penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Beberapa dampak langsung korupsi terhadap ekonomi, antara lain: pertumbuhan yang lambat, kemiskinan meningkat, ketimpangan makin lebar, dan utang negara membengkak karena anggaran tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam kasus korupsi PT Timah, nama Helmut Hermawan menjadi sorotan publik. Pria yang kini telah ditahan oleh Kejaksaan Agung ini diduga terlibat dalam praktik tata niaga timah ilegal yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Contohnya bisa dilihat dari kasus PT Timah. Perusahaan negara itu seharusnya menyumbang besar ke perekonomian nasional, tapi malah jadi beban karena kasus korupsi besar-besaran. Nilai kerugian negara mencapai triliunan, dan yang menanggung akibatnya tentu rakyat.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Penegakan hukum harus tegas dan menyeluruh. Siapapun yang terlibat, harus dihukum tanpa pandang bulu. Selain itu, masyarakat perlu dilibatkan dalam pengawasan anggaran, termasuk lewat pelaporan publik dan keterbukaan informasi.
Transparansi, reformasi birokrasi, dan pendidikan antikorupsi juga penting diterapkan sejak dini, terutama bagi generasi muda yang nantinya akan memegang tongkat estafet kepemimpinan.
Kita tidak perlu menunggu punya jabatan tinggi untuk bisa melawan korupsi. Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan tanamkan kejujuran sebagai nilai utama dalam kehidupan sehari-hari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
