Alan Setiawan
Pengaruh Cuaca yang Lagi Turun di Daerah Jabodetabek
Info Terkini | 2025-07-03 14:28:47
Jakarta, 3 Juli 2025 – Wilayah Jabodetabek tengah mengalami penurunan suhu dan peningkatan curah hujan yang tidak biasa untuk periode awal musim kemarau. Dalam beberapa hari terakhir, hujan intensitas ringan hingga sedang turun hampir setiap sore, disertai cuaca yang cenderung sejuk, terutama pada malam hingga dini hari.
Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak karena terjadi di masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Sejumlah warga melaporkan udara malam yang terasa lebih dingin dibandingkan biasanya, dengan suhu minimum mencapai 23°C di beberapa daerah seperti Bogor dan Depok.
Analisis BMKG: Kenapa Cuaca Masih Dingin dan Lembap?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk aktivitas awan konvektif yang masih cukup aktif di sekitar Samudra Hindia.
“Meski secara klimatologis kita telah memasuki awal musim kemarau, namun dinamika atmosfer belum sepenuhnya stabil. Awan-awan hujan masih cukup sering terbentuk, dan ini menyebabkan suhu tidak naik secara signifikan pada siang hari,” jelas Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya, Rabu (2/7).
Selain itu, meskipun fenomena La Niña telah berakhir sejak April 2025, kelembapan udara yang tersisa dari transisi tersebut masih berdampak terhadap cuaca harian di Jabodetabek.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
