Pengaruh AI terhadap Mahasiswa UM Bengkulu
Info Terkini | 2025-07-03 11:56:07Suci rahmadani, ilmu komunikasi (universitas muhammadiyah bengkulu)
Kebanyakan mahasiswa menganggap AI sebagai surga untuk mendapatkan solusi atas kesulitan yang dialami ketika menghadapi tugas-tugas sekolah atau perkuliahan. Tentu tidak ada salahnya ketika sebagian besar pelajar atau mahasiswa memiliki pandangan seperti itu karena pada kenyataannya AI memang dapat menyelesaikan sebagian besar tugas-tugas sekolah atau perkuliahan. Namun, di balik kemudahan yang diberikan, AI menyimpan efek negatif bagi dunia pendidikan, bahkan efek negatif ini bagaikan bom waktu yang akan meledak di kemudian hari apabila pelajar atau pelajar tidak dapat mengelolanya dengan baik.
Pada kenyataannya, dewasa ini, AI menjadi penyebab utama kemalasan siswa untuk belajar keras dalam memenuhi kompetensi mereka. Mahasiswa menjadi malas untuk membuka buku ataupun jurnal dan malas untuk berdiskusi dengan rekan atau dosen. Hal ini terjadi karena tanpa mereka melakukan itupun dengan menggunakan AI semua permasalahan akan terselesaikan[5]. Kemalasan tersebut akan menyebabkan pola pikir mahasiswa sebagai generasi muda menjadi tumpul sehingga dampaknya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis akan berkurang drastis dalam beberapa waktu ke depan. Hal itulah yang dapat dianggap sebagai waktu kelahiran yang akan meledak di kemudian hari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
