Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifa Zaidan

Antara Keuntungan dan Keberkahan: Reorientasi Tujuan Ekonomi dalam Pasar Syariah

Eduaksi | 2025-07-02 01:22:34

Antara Keuntungan dan Keberkahan: Reorientasi Tujuan Ekonomi dalam Pasar Syariah

Pendahuluan

Dalam sistem ekonomi modern, orientasi utama kegiatan pasar adalah mencari keuntungan (profit) sebesar-besarnya. Para pelaku usaha berlomba-lomba meningkatkan omzet, memperluas pasar, dan mengoptimalkan laba. Namun, ketika keuntungan dijadikan satu-satunya ukuran keberhasilan, maka etika, nilai, bahkan kemanusiaan sering dikorbankan.

Islam tidak menolak keuntungan. Bahkan, Rasulullah ﷺ adalah seorang pedagang sukses. Namun, Islam memberi batas dan arah agar orientasi keuntungan tidak mengabaikan keberkahan. Di sinilah letak perbedaan mendasar antara pasar konvensional yang profit-oriented dan pasar syariah yang barakah-oriented.

Keuntungan Materi: Tujuan Wajar yang Berisiko

Dalam pasar konvensional, prinsip dasar yang digunakan adalah laba maksimum (profit maximization). Semakin besar selisih antara harga jual dan biaya produksi, semakin dianggap sukseslah usaha tersebut. Namun, orientasi semata-mata pada keuntungan materi seringkali melahirkan praktik:

 

  • Gharar (ketidakjelasan) dalam spesifikasi barang atau jasa
  • Tadlis (penipuan) dalam kualitas produk
  • Ihtikar (penimbunan) untuk mengontrol harga
  • Riba dalam pembiayaan, yang menekan pelaku usaha kecil

Semua ini mungkin menghasilkan keuntungan secara nominal, namun dalam pandangan Islam, keuntungan semacam itu tidak membawa keberkahan dan bahkan bisa mendatangkan dosa serta kehancuran sosial.

Keberkahan: Tujuan Ekonomi dalam Islam

Dalam Islam, keberkahan (barakah) merupakan aspek yang lebih penting dari sekadar keuntungan materi. Barakah adalah bertambahnya kebaikan dan manfaat dari suatu harta, walau jumlahnya mungkin tidak besar secara kasat mata.

Ciri-ciri pasar yang diberkahi dalam Islam adalah:

 

  • Transaksi yang jujur dan terbuka, tanpa menyembunyikan cacat barang (HR. Muslim)
  • Adanya keadilan harga, bukan harga yang ditentukan oleh monopoli
  • Perputaran kekayaan yang merata, sebagaimana pesan QS Al-Hasyr: 7 (“... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja...”)

Seorang pedagang yang mengejar barakah akan lebih memilih keuntungan yang wajar, asal disertai kepercayaan, ridha konsumen, dan keberlanjutan hubungan. Ia tidak hanya memikirkan margin laba, tetapi juga dampak sosial dan keridhaan Allah SWT.Reorientasi: Dari Profit Maksimum ke Keberkahan Optimum

Pasar syariah mendorong reorientasi tujuan ekonomi, dari “berapa banyak saya dapatkan?” menjadi “seberapa halal, jujur, dan manfaat transaksi ini?”. Ini adalah pergeseran dari nilai eksploitatif ke nilai kolaboratif dan spiritual.

Islam tidak menolak kekayaan, tetapi menekankan cara memperolehnya dan cara membagikannya. Dengan demikian, reorientasi ini mendorong:

 

  • Keseimbangan antara dunia dan akhirat
  • Keadilan sosial di lingkungan bisnis
  • Kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi Islam

Penutup

Dalam pasar syariah, keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dengan angka keuntungan, tapi juga keberkahan yang menyertainya. Keberkahan menjadikan harta kita lebih bermanfaat, usaha lebih berkelanjutan, dan kehidupan lebih tenang.

Sudah saatnya pelaku usaha, konsumen, dan negara memandang pasar bukan hanya sebagai tempat transaksi, tapi juga sebagai media ibadah, amanah, dan jalan menuju ridha Allah. Dengan mengedepankan keberkahan, pasar akan menjadi lebih manusiawi, adil, dan penuh rahmat bagi seluruh umat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image