Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ALHAFI NEWS INDONESIA

Dosen Universitas Sunan Drajat Lamongan Temukan Teori Baru Pesantren Industri

Pendidikan dan Literasi | 2025-07-01 11:43:48

Kediri, 25 Juni 2025- Seperti diketahui Gresik merupakan kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai kota santri, juga dikenal sebagai kota industri. Kota Industri di Kabupaten Gresik, juga dikenal dengan sebutan Kawasan Industri Gresik (KIG). Dengan sebutan itulah, seorang dosen Universitas Sunan Drajat (UNSUDA) Lamongan, memiliki perspektif tersendiri dengan fenomena kota industri dan kota santri. Muhammad Haris memilih penelitian disertasi dengan judul Kepemimpinan Kiai Dalam Pengembangan Pesantren di Kawasan Industri Gresik.

Keunikan penelitian pertama, pengaruh konteks industri. Studi saat ini tidak secara khusus membahas bagaimana lingkungan industri Gresik berdampak pada kepemimpinan Kiai di pesantren. Konteks ini dapat mempengaruhi prioritas pendidikan, alokasi sumber daya, dan strategi keterlibatan masyarakat. Pengaturan industri mungkin memerlukan fokus pada pelatihan kejuruan dan kemitraan dengan industri lokal, yang tidak secara luas tercakup dalam penelitian yang ada.

Kedua, integrasi teknologi. Sementara beberapa penelitian menyebutkan adopsi teknologi, ada eksplorasi terbatas tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara khusus di kawasan industri Gresik untuk meningkatkan hasil pendidikan dan efektivitas kepemimpinan. Peran teknologi dalam menjembatani pendidikan Islam tradisional dengan keterampilan industri modern masih belum dieksplorasi.

Ketiga, interaksi budaya dan ekonomi. Interaksi antara nilai-nilai budaya pesantren dan imperatif ekonomi kawasan industri seperti Gresik tidak terdokumentasi dengan baik. Memahami bagaimana Kiai menavigasi interaksi ini dapat memberikan wawasan tentang kemampuan beradaptasi dan inovasi kepemimpinan.

Sumber: Dokumen pribadi

Hasil penelitian di Pesantren Mamba'us Sholihin (MBS) Suci ditemukan bahwa para santri tidak disiapkan untuk bekerja di industri, namun jika ada santri yang mau bekerja di dunia industri dipersilahkan. Meski demikian, Pesantren Mamba'us Sholihin merupakan pesantren yang sangat adaptif dengan kemajuan industri. Hal tersebut ditandai dengan adanya TV MBS, Radio MBS, Air MBS, MBS Bakery, serta Rumah Sakit.

Sedangkan, di Pesantren Daruttaqwa Suci ditemukan adanya penyiapan santri yang siap bekerja di industri, yang diperkuat ikatan kerjasama dengan kawasan industri Gresik. Penyiapan santri tersebut dilakukan dengan pelatihan kompetensi, kunjungan industri dan magang industri.

Dari temuan penelitian, peneliti merekomendasikan adanya konsep dan teori pesantren industri. Dengan indikator santri yang siang hari bekerja di industri, malam hari berstatus sebagai santri ataupun ketika posisi shift kerja. Hasil temuan penelitian tersebut, menjadi pendukung riset sebelumnya dengan judul pesantren buruh pabrik: pemberdayaan buruh pabrik berbasis pendidikan pesantren oleh Imam Bawani dkk dengan tawaran embrio pesantren buruh pabrik, atau pesantren "kawan" industri.

Sumber: Dokumen pribadi

Hal tersebut dipertahankan oleh Muhammad Haris dalam ujian disertasi terbuka pada Program Doktor Studi Islam dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri, pada hari Rabu 25 Juni 2025. Disampaikan secara terbuka oleh Sekretaris Penguji yang sekaligus Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Moh. Asror Yusuf, M.Ag dengan nilai disertasi 92,14 dan predikat Cumlaude.

Selain itu, Muhammad Haris yang juga Ketua Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia (ARIPAFI) ingin mengajak bahwa pesantren harus siap dan membuka diri terhadap kemajuan industri, melakukan kerjasama, mengadopsi kemajuan industri yang bisa mendukung secara produktif proses pendidikan Islam dan pengembangan pesantren.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image