Transformasi Digital, Profit Maksimal
Bisnis | 2025-06-20 10:26:17
Di era perkembangan teknologi saat ini, hampir semua aktivitas manusia terhubung dengan teknologi. Teknologi telah memengaruhi kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga sosial. Internet dan media sosial bukan lagi hal asing bagi masyarakat dunia. Bahkan, kini bisa dikatakan bahwa kebutuhan primer manusia tidak hanya sandang, pangan, dan papan, tetapi juga internet.
Artikel ini akan membahas lebih dalam bagaimana teknologi, khususnya internet dan media sosial, memberikan dampak positif pada dunia bisnis.
Internet dan Media Sosial: Kekuatan Baru Bisnis
Saat ini, bisnis tidak hanya soal menjual barang atau jasa. Agar bisa berkembang dan meraih keuntungan maksimal, dibutuhkan strategi. Salah satunya adalah memanfaatkan internet dan media sosial. Berdasarkan data DataReportal, ada 212 juta pengguna internet di Indonesia pada Januari 2025. Itu berarti 74,6% dari total penduduk Indonesia telah terhubung ke internet. Selain itu, terdapat 143 juta identitas pengguna media sosial aktif—setara 50,2% dari total penduduk.
Angka-angka ini menunjukkan potensi luar biasa bagi siapa pun yang ingin mengembangkan bisnis. Jejaring global kini bisa dibangun hanya dengan smartphone dan koneksi internet.
Tiga Kisah Nyata: Strategi Digital dalam Bisnis
Saya mewawancarai tiga pelaku bisnis yang telah membuktikan sendiri bagaimana teknologi bisa dimaksimalkan untuk meraih keuntungan besar:
1. WhatsApp untuk Menembus Pasar Global
Seorang pelaku usaha furniture Jepara memulai bisnisnya hanya bermodalkan WhatsApp. Tanpa Instagram atau website, ia tetap mampu menjangkau pasar lokal hingga internasional. Kuncinya adalah respons cepat, transparansi dalam pelaporan proses pembuatan, dan amanah.
Mulai dari pembeli lokal yang merupakan teman semasa kecil hingga pelanggan luar negeri dari Spanyol, Siprus, dan Afrika—semua dijalin lewat WhatsApp. Kepercayaan terbentuk melalui komunikasi yang konsisten. Pelanggan tidak perlu datang langsung, cukup melihat laporan melalui WhatsApp.
2. WhatsApp & Facebook untuk Agen Properti
Seorang mahasiswa menjalankan usaha sebagai agen properti. Selain WhatsApp untuk komunikasi, ia mengoptimalkan Facebook dengan masuk ke berbagai grup jual beli properti. Ia rutin membagikan informasi, menjawab pertanyaan dengan cepat, dan bahkan menggunakan iklan berbayar untuk memperluas jangkauan. Hasilnya? Penjualan properti menjadi jauh lebih cepat dan efisien.
3. Instagram, WhatsApp, dan Website untuk Ekspor Furniture
Usaha furniture Jepara lainnya yang dikelola anak muda melek teknologi, menggabungkan tiga kanal utama: WhatsApp, Instagram, dan website. Instagram digunakan sebagai etalase digital dengan foto dan video yang menarik. Sementara itu, semua buyer internasional didapatkan dari website bisnisnya.
Buyer luar negeri yang membeli dalam skala kontainer, membayar dalam kurs dolar—dan ini membuka peluang keuntungan berlipat. Menurut pemiliknya, ekspor adalah peluang besar yang bisa digarap anak muda Indonesia dengan modal teknologi.
Kesimpulan: Ayo, Melek Digital!
Dari tiga kisah nyata di atas, kita bisa melihat bahwa internet dan media sosial, jika dioptimalkan, bisa memberikan dampak luar biasa bagi bisnis. Namun tentu saja, keberhasilan tidak datang begitu saja. Dibutuhkan konsistensi, komunikasi yang baik, dan kepercayaan pelanggan.
Generasi muda harus lebih berani memanfaatkan keunggulan teknologi untuk menciptakan bisnis yang bukan hanya lokal, tapi juga bisa menembus pasar internasional. Yuk, manfaatkan media sosial bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk mendatangkan cuan!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
