Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Raihana Salsabillah

Kecerdasan Buatan: Inovasi Penyelamat atau Ancaman Baru?

Teknologi | 2025-06-18 13:12:41

Saat ini, kemajuan teknologi berlangsung begitu cepat dan terkadang sulit dibayangkan oleh akal sehat. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) adalah suatu kemampuan mesin menjadi sebuah data yang menyerupai kecerdasan manusia yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Contoh perkembangan kecerdasan buatan (AI) dapat dilihat pada kemudahan pencarian informasi lewat ChatGPT, sistem autopilot pada kendaraan, hingga penerapannya dalam membantu proses pengobatan di rumah sakit.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. AI menjanjikan perubahan besar. Namun, di balik semua kemudahan itu, ada dampak positif dan negatif dari perubahan ini: Apakah AI penyelamat, atau justru ancaman bagi manusia?

AI: Mengubah Dunia Menjadi Lebih Mudah

Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Teknologi ini menawarkan banyak manfaat yang luar biasa di berbagai bidang.Misalnya, di bidang kesehatan, AI bisa membantu dokter mendiagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, sehingga pasien bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Dalam dunia pendidikan, aplikasi seperti ChatGPT memudahkan siswa mencari informasi dan memahami materi pelajaran dengan lebih cepat.Di bidang ekonomi dan industri, AI bisa menjalankan tugas-tugas yang bersifat rutin dan berulang secara otomatis—misalnya pengolahan data atau produksi barang—sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Namun, AI juga punya sisi gelap yang perlu diwaspadai.Teknologi ini bisa disalahgunakan untuk memanipulasi opini publik, seperti membuat video palsu (deepfake) yang terlihat sangat meyakinkan padahal tidak pernah terjadi. Hoaks atau berita palsu pun bisa menyebar lebih cepat dengan bantuan sistem AI.Lebih dari itu, penggunaan AI secara berlebihan bisa berdampak pada pengurangan tenaga kerja manusia, karena banyak pekerjaan mulai digantikan oleh mesin dan sistem otomatis.

Karena itu, masyarakat perlu memahami manfaat dan risikonya. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa menggunakan AI untuk membantu kehidupan, bukan merusaknya. Dan yang paling penting, kita harus tetap mengedepankan etika, tanggung jawab, dan nilai-nilai kemanusiaan saat memanfaatkan teknologi ini.

Etika, Hukum, dan Iman: Tiga Pilar Pengendali

Etika sangat penting agar AI digunakan dengan cara yang benar dan tidak merugikan siapa pun. Jangan sampai sistem AI membuat keputusan yang tidak adil atau merugikan kelompok tertentu. Misalnya, AI bisa saja digunakan untuk menyebarkan informasi palsu (hoaks) yang bisa memecah belah masyarakat atau menyesatkan banyak orang.

Selain itu, perlindungan hukum juga harus kuat. Di Indonesia, sudah ada Undang-Undang ITE dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Tapi, hukum ini harus terus diperbarui agar bisa mengikuti perkembangan teknologi, dan benar-benar mampu melindungi data pribadi masyarakat dari penyalahgunaan—misalnya pencurian identitas, penyebaran data tanpa izin, atau manipulasi informasi.

Dari sudut Iman, manusia diciptakan dengan akal pikiran dan tanggung jawab moral. Teknologi seperti AI hanyalah sebuah sarana atau alat yang harus digunakan dengan tanggung jawab. Jangan terpedaya dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi, karena hal itu bisa membuat manusia menjadi malas, Allah tidak menyukai umatnya yang bermalas-malasan.

Bukan Menolak, Tapi Mengendalikan

Kita tidak sedang mengalami krisis, AI bukanlah sebuah bencana. AI adalah kecerdasan yang dibuat oleh manusia dan itu bisa kita kendalikan. Teknologi ini bisa berguna atau membahayakan tergantung bagaimana kita gunakan.

Yang dibutuhkan adalah sikap bijak, yang mana kita bisa menerima, tetapi tetap kritis. Gunakan AI untuk memperkuat kualitas kita, bukan hanya menggantikan peran kita.

Penutup

Kecerdasan buatan (AI) adalah hasil dari kemajuan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Ketika mesin mulai meniru cara berpikir manusia, kita harus semakin sadar akan peran dan tanggung jawab kita sebagai makhluk yang tidak hanya berakal, tetapi juga memiliki hati nurani dan arah hidup. AI memang membawa banyak manfaat jika digunakan dengan bijak, namun bisa menjadi ancaman jika manusia kehilangan kendali dan nilai-nilai dasar kemanusiaannya.

Oleh karena itu, masa depan bukan hanya soal seberapa canggih teknologi berkembang, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai manusia, mampu beradaptasi secara moral, sosial, dan emosional. Di era digital ini, kita tidak hanya dituntut untuk melek teknologi, tetapi juga melek etika. Sebab pada akhirnya, yang menentukan arah dunia bukanlah teknologi itu sendiri, melainkan manusia yang menggunakannya.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu lebih bijak dalam menyebarkan informasi, apalagi di tengah kemudahan akses yang disediakan oleh teknologi. Salah satu kebiasaan yang kerap terjadi adalah menyebarkan pesan atau berita melalui grup WhatsApp tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Padahal, informasi yang belum jelas sumber dan validitasnya bisa saja merupakan hoaks atau berita palsu yang berpotensi menyesatkan dan memicu kepanikan. Ini menjadi lebih berbahaya jika dilakukan oleh orang-orang yang belum bisa membedakan antara informasi yang benar dan salah.

Karena itu, penting bagi kita semua untuk mengecek kebenaran setiap informasi sebelum membagikannya, agar tidak ikut menyebarkan kebohongan dan merugikan orang lain. Bijak dalam bermedia digital adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai pengguna teknologi yang beretika.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image