Bebas Menjadi Diri Sendiri
Pendidikan dan Literasi | 2025-06-15 22:01:10
Melalui buku ini, Sherly mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup bukan soal terlihat menjadi “sempurna” di mata orang lain, tapi tentang bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri sepenuhnya. Sherly menuliskan dan membagikan pengalamannya dengan bahasa yang ringan, mudah dipahami, dan penuh makna. Ia banyak bercerita tentang bagaimana orang sering merasa terjebak oleh standar yang dibuat masyarakat (sosial), dan mengajak kita memahami kenapa kita sering merasa harus selalu menyenangkan orang lain.
Hal seperti ini bisa saja terjadi karena berasal dari trauma atau luka masa lalu yang mendalam, didikan orang tua, atau rasa takut ditolak oleh orang lain. Terkadang juga tanpa sadar, kita terlalu sibuk mengikuti apa keinginan orang lain sampai-sampai lupa apa yang benar-benar kita butuh dan inginkan.
Di salah satu bab, Sherly juga membahas soal pentingnya punya batasan pribadi (personal boundaries). Ia mengajak kita untuk belajar berani berkata “tidak” tanpa merasa bersalah, dan memahami bahwa rasa tidak nyaman bukan berarti kita egois, tetapi itu adalah tanda bahwa kita menghargai diri sendiri.
Salah satu hal yang membuat buku ini mempunyai nilai lebih adalah buku ini terasa menyentuh karena kejujuran penulisnya. Sherly tidak memperlihatkan diri sebagai sosok yang sempurna, tapi dengan keterbukaannya dalam menceritakan sisi-sisi rapuh dalam dirinya. Hal ini membuat kita, pembaca, merasa sangat relate, terwakili, dan dimengerti.
Buku ini juga cocok untuk dibaca oleh siapa saja yang sedang dalam proses mengenal dan menerima diri sendiri. Selain menyentuh, buku ini juga mengajak kita berpikir dan memberi ruang untuk belajar refleksi tentang diri kita sendiri, seperti berani untuk mengambil keputusan yang jujur untuk diri sendiri.
Tetapi mungkin, untuk beberapa orang yang lebih menyukai pendekatan yang lebih teoritis atau ilmiah, buku ini terasa terlalu personal. Meskipun begitu, dengan gaya penyampaian yang sederhana dan mudah dipahami, buku ini menjadi lebih hidup, menyentuh, dan mudah untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, Buku Berhenti Memenuhi Ekspektasi Orang Lain bukan sekadar buku motivasi biasa, tetapi ini ditulis dengan penuh rasa empati dan pengalaman kisah nyata. Sherly juga menyampaikan pesan penting: kita tidak perlu dan tidak harus menjadi sempurna untuk merasa dan pantas dicintai, terutama oleh diri kita sendiri.
Saat membaca buku ini rasanya seperti memeluk diri sendiri setelah lama mencoba dan berusaha menjadi orang lain. Buku ini sangat direkomendasikan dan bisa menjadi awal bagi siapa saja yang ingin hidup lebih jujur pada diri sendiri, dan hidup dengan lebih damai dan bahagia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
