Palestina dan Kebangkitan Umat
Lainnnya | 2025-06-15 18:41:08
Hingga hari ini, penderitaan rakyat Palestina belum juga berakhir. Genosida sistematis yang dilakukan oleh penjajah Zionis Yahudi terus berlangsung, bahkan terhadap bayi-bayi tak berdosa. Kelaparan dijadikan senjata pembunuh massal, perlahan tapi pasti rakyat Palestina mengalami kelaparan, tidak adanya air bersih, dan listrik-listrik dipadamkan. Ironisnya, bahkan di hari raya, saat umat Muslim di seluruh dunia bersuka cita, tetapi serangan terhadap orang muslim Palestina tiada hentinya. Banyak rakyat Palestina yang syahid. Namun, negeri Islam tetap diam tidak melakukan pergerakan apapun.
Fakta ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan terutama para pemimpin-pemimpin negeri Muslim telah mati di hadapan kepentingan politik dan ekonomi. Mereka sibuk mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan, tetapi diam saat diseru untuk mengirimkan pasukan untuk membebaskan Palestina. Nasionalisme sempit dan sistem kapitalisme global yang mengagungkan materi telah membungkam nurani mereka. Dalam sistem ini, tidak ada tempat bagi solidaritas umat, terlebih jika solidaritas itu mengancam kepentingan negara-negara penjajah atau sekutu mereka.
Solusi nyata tidak mungkin lahir dari tatanan politik kapitalistik saat ini. Fatwa seruan jihad nyatanya sampai detik ini tidak ada realisasinya. Jalan satu-satunya adalah tegaknya Khilafah Islamiyah sebagai institusi politik global yang mampu mempersatukan umat dan memiliki kekuatan riil untuk melawan penjajahan. Hanya Khilafah yang dapat secara sah dan efektif menyerukan jihad membebaskan Palestina. Oleh karena itu, umat harus bersatu dalam barisan jamaah dakwah ideologis yang konsisten memperjuangkan tegaknya Khilafah, agar penderitaan rakyat Palestina segera berakhir dan rasa kemanusiaan kembali hidup di tengah umat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
