Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Puput Ariantika, S.T.

Kedaulatan Israel, Penghinaan Terhadap Umat Islam

Politik | 2025-06-13 02:13:44

Presiden Indonesia Prabowo Subianto membuat kaum muslim dunia terkejut dengan pernyataannya yang siap menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika Israel memberikan kemerdekaan pada Palestina. Hal ini dinyatakan dalam konferensi pers saat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Indonesia. Pernyataan ini memicu kontroversi, mengingat seluruh penduduk dunia, khususnya Indonesia dan negeri-negeri muslim mengetahui kejahatan dan kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Bahkan, kekejaman itu masih berlangsung hingga saat ini dan siapa pun tidak ada yang tahu kapan Israel berhenti untuk melakukan kekejaman itu.

Presiden menegaskan Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina sekaligus siap mengakui kedaulatan Israel. Presiden berharap kemerdekaan Palestina bisa dicapai melalui solusi pengakuan dua negara. Pernyataan presiden pun menuai respons dari berbagai tokoh masyarakat.

K.H. Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum PBNU merespons bahwa pernyataan presiden merupakan sikap yang konsisten, pasalnya solusi dua negara telah digaungkan oleh Indonesia sejak lama demi mengakhiri konflik di Palestina. Di samping itu juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai dan selalu mendukung negara-negara yang ingin meraih kemerdekaannya. Hal ini sejalan dengan perjuangan NU yang selalu di garda terdepan bersama kekuatan lain di dunia demi kemerdekaan bangsa Palestina. (Detik.com, 31-05-2025)

Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Ustaz Felix Siauw seorang pendakwah. Beliau mengatakan pernyataan Presiden Prabowo dilatarbelakangi adanya pembisik yang mendesak presiden untuk melontarkan wacana itu. Selain itu, kerja sama diplomatik Indonesia kepada Israel akan menjadikan kaum muslim di Indonesia dipandang buruk karena membela pelaku genosida. (Suara.com, 30-05-2025)

Jebakan Narasi Solusi Dua Negara

Solusi dua negara adalah narasi yang terus diulang-ulang agar kaum muslim tidak berpikir ada solusi lain untuk menyelamatkan rakyat Palestina. Mengakui kedaulatan Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengannya merupakan penghinaan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan wajah kaum muslim di seluruh dunia. Bahkan, tindakan juga merupakan penghinaan terhadap para pejuang terdahulu yang telah membebaskan tanah Palestina, seperti Khalifah Umar bin Khattab, pasukan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, para korban Nakba, pasukan Intifada, dan martir Taufan Al-Aqsa.

Sudah cukup kaum muslim menyerahkan solusi Palestina kepada PBB ataupun solusi dua negara. Walaupun pernyataan Presiden Prabowo hanya ingin menekan Israel agar memberikan kemerdekaan kepada Palestina, tetapi hanya itu akan menjadi harapan palsu. Israel sejatinya tak pernah mendengar siapa pun, termasuk Indonesia. Selain itu, Indonesia sebagai negeri mayoritas muslim akan dijadikan contoh sebagai negeri muslim mengaminkan pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina jika mengakui kedaulatan Israel.

Kaum muslim di seluruh dunia ingin Palestina segera merdeka dan genosida segera berakhir. Namun, kemerdekaan itu diraih tak harus dengan bersekongkol dengan para zionis Israel karena Israel sejatinya tak pernah punya niat baik terhadap kaum muslim. Jadi, satu-satunya solusi untuk mengakhiri penjajahan adalah dengan mengusir para penjajah Israel dari tanah Palestina.

Seruan Jihad untuk Membebaskan Palestina

Jika ingin rakyat Palestina merdeka jalan satu-satunya adalah mengusir penjajah dari negeri Palestina. Sebagaimana Indonesia merdeka dengan mengusir penjajah dari tanah Indonesia oleh para pejuang kemerdekaan. Bukan memberikan tanah Indonesia kepada penjajah dan mengakuinya sebagai negara tetangga. Jika Israel menjajah dengan kekerasan, cara mengusirnya pun dengan cara kekerasan, yakni perang, bukan diplomasi. Maka dari itu, langkah yang harus dilakukan adalah menyatukan seluruh kekuatan kaum muslim di dunia.

Tentu menyatukan kaum muslim tidaklah mudah, maka dibutuhkan suatu konstitusi yang akan menyatukan kaum muslim secara otomatis. Konstitusi itu bernama Khilafah Islamiah. Oleh karena itu, kaum muslim harus terus menyerukan bahwa solusi untuk menyelamatkan rakyat Palestina adalah jihad dan Khilafah. Bukanlah Allah Swt. berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 29 yang artinya, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhir, tidak mengharamkan (menjauhi) apa yang telah diharamkan (oleh) Allah dan Rasul-Nya, dan tidak mengikuti agama yang hak (Islam), yaitu orang-orang yang telah diberikan Kitab (Yahudi dan Nasrani) hingga mereka membayar jizyah dengan patuh dan mereka tunduk.”

Sebagai seorang muslim tak patut mengemis kemerdekaan dari penjajah Israel laknatullah. Kaum muslim harus segera sadar bahwa persatuan dalam Daulah Khilafah yang akan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan seluruh muslim di dunia. Oleh karenanya, langkah yang harus dilakukan adalah mengembalikan konstitusi itu di hadapan kaum muslim. Wallahu’alam bishawab.[]

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image