Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fina Alaiqoh Mustika

Minum Sambil Berdiri, Kebiasaan Buruk yang Sering Diremehkan

Pendidikan dan Literasi | 2025-06-09 10:46:17
Foto Minum Sambil Berdiri (Sumber: Pinterest)

Minum merupakan kebutuhan dasar manusia untuk menjaga hidrasi, membantu metabolisme, dan mendukung fungsi organ vital tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa cara kita minum ternyata dapat mempengaruhi kesehatan?. Kebiasaan minum sambil berdiri seringkali dianggap sebagai hal biasa dan banyak dilakukan banyak orang. Meski dianggap sepele oleh sebagian orang, kebiasaan minum sambil berdiri dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Lewat artikel ini kita akan sama-sama mengetahui dampak medis dan pandangan ilmiah terkait kebiasaan ini.

Secara fisiologis, posisi tubuh saat minum memengaruhi cara cairan masuk dan diproses oleh sistem pencernaan. Ketika seseorang minum sambil berdiri, air masuk dengan lebih cepat ke lambung tanpa cukup “dikendalikan” oleh mekanisme otot dan gravitasi tubuh yang bekerja optimal saat duduk. Hal ini akan menimbulkan dampak negatif yang mungkin akan terjadi pada tubuh. Berikut ini adalah dampak yang akan terjadi jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.

Dampak Kesehatan Akibat Minum Sambil Berdiri

Gangguan pada Sistem Pencernaan

Saat minum sambil berdiri, air mengalir dengan cepat ke perut bagian bawah tanpa melalui proses penyaringan yang optimal. Akibatnya, cairan tidak tersebar di organ pencernaan dengan baik, sehingga makanan yang dikonsumsi sebelumnya tidak tercerna secara maksimal. Hal ini mengakibatkan perut kembung, sembelit, bahkan masalah pencernaan yang lain, seperti naiknya asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Selain itu, penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal karena cairan yang masuk terlalu cepat masuk kedalam tubuh, sehingga manfaat yang didapatkan dari minuman tersebut menjadi berkurang.

Dampak pada Ginjal dan Risiko Dehidrasi

Saat minum sambil berdiri, air masuk dengan tekanan tinggi dan langsung mengalir deras ke bawah karena gravitasi. Kondisi ini dapat meningkatkan beban kerja ginjal karena penyaringan tidak berjalan optimal. Selain itu, juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) karena air yang tidak tersaring sempurna bisa mengandung bakteri. Sayangnya, meski cairan masuk ke tubuh, proses penyerapan yang tidak optimal justru dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Tubuh tidak mendapatkan cukup cairan karena sebagian besar air yang diminum tidak terserap dengan baik.

Risiko Lain: Tersedak, Gangguan Tekanan Darah, dan Sendi

Minum sambil berdiri juga meningkatkan risiko tersedak, terutama pada anak-anak dan lansia. Cairan yang masuk ke tenggorokan terlalu cepat dapat menyebabkan tersedak bahkan masuk ke saluran napas. Selain itu. Kebiasaan minum sambil berdiri dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba yang berisiko bagi penderita hipertensi dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung. Beberapa sumber juga menyebutkan, bahwa kebiasaan minum sambil berdiri dapat menyebabkan otot dan saraf berada dalam keadaan tegang, sehingga berpotensi memicu radang sendi atau arthritis. Namun, klaim ini masih membutuhkan bukti ilmiah lebih lanjut.

Solusi: Biasakan Minum Sambil Duduk

Meskipun terdengar sepele, membiasakan diri untuk minum sambil duduk adalah langkah kecil menuju pola hidup yang lebih sehat. Dalam kondisi duduk, keadaan tubuh akan lebih rileks, otot pencernaan siap menerima cairan, sehingga cairan dapat diserap dengan optimal dan risiko gangguan kesehatan pun dapat berkurang. Selain itu, minumlah secara perlahan agar tubuh mendapatkan manfaat maksimal dari cairan yang masuk.

Tips Mengubah Kebiasaan Minum Sambil Berdiri

  1. Biasakan minum sambil duduk, terutama saat makan dan di tengah-tengah aktivitas lainnya.
  2. Minum secara perlahan dan tidak terburu-buru.
  3. Saling mengingatkan kepada sesama untuk ikut membiasakan minum sambil duduk.

Minum sambil berdiri mungkin terlihat sepele, namun dampaknya bagi kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Dari gangguan pencernaan, risiko ginjal dan dehidrasi, hingga risiko lain seperti tersedak, gangguan tekanan darah, dan sendi. Mulai sekarang, biasakan minum sambil duduk dan perlahan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Mulai hari ini, yuk perbaiki kebiasaan minum kita!

Referensi

Arrazy, A. F., Hariadi, A., & Al Amin, M. A. (2023). Pandangan Mahasiswa PSKPS 2022 Terhadap Kebiasaan Makan Dan Minum Sambil Berdiri. Jurnal Ilmiah Psikologi dan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 13-19.

Kompas.com. (2021, Desember 20). Minum sambil berdiri tidak sehat, apa alasannya? Kompas Health. https://health.kompas.com/read/2021/12/20/180000668/minum-sambil-berdiri-tidak-sehat-apa-alasannya-?page=all

Nursyifa, A., Putri, D. A. R., & Amalia, M. K. (2023). Analisis Hadis Larangan Minum Berdiri Dalam Kesehatan. Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah, 1(6), 10-19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image