Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image tutur mama

Cara-Cara Mengedukasi Anak Agar Terhindar dari Kekerasan Seksual

Eduaksi | Friday, 04 Mar 2022, 10:03 WIB

Masalah kekerasan seksual seakan tak menemukan kata penyelesaian. Akhir-akhir ini santer sekali terdengar kasus kekerasan seksual di mana-mana.

Tak bisa terelakan bahwa perempuan masih menduduki peringkat teratas sebagai korban pelecehan seksual. Selain perempuan, korban pelecehan seksual yang terbanyak juga menimpa anak-anak di bawah umur.

Pelaku kekerasan seksual saat ini kerap berasal dari orang-orang terdekat korban. Misalnya teman, pacar, orang tua, bahkan kerabat dekat dari keluarga besar. Pelecehan seksual dapat memberikan dampak negatif pada korban dan keluarganya.

Salah satu dampak negatif adalah memberikan trauma psikis dan fisik kepada korban. Tentu ini sulit sekali untuk bisa hilang dari benak anak. Butuh waktu lama untuk anak dapat menerima dan memulai kembali kehidupan seperti normal.

Salah satu yang berperan penting dalam upaya penanganan dan pencegahan terhadap kekerasan seksual yang menimpa anak adalah orang tua. Orang tua dalah aktor yang dapat menentukan perilaku anak dan mengajarkan akan pencegahan kekerasan seksual. Namun, langkah seperti apa yang dapat diambil oleh orang tua untuk mencegah kekerasan seksual? Tujuh langkah berikut dapat diterapkan orang tua sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak.

Kenalkan Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Terlihat dan Tersentuh Orang Lain

Orangtua perlu mengenalkan dan menjelaskan kepada anak tentang bagian dan fungsi bagian tubuh, serta bagian tubuh tertentu yang tidak boleh terlihat dan tersentuh orang lain. Hal ini penting karena akan membuat anak tidak sembarangan mengekspos bagian tubuhnya yang vital.

Ajari Anak Tentang Perbedaan Jenis kelamin

Orangtua tentunya perlu mengajarkan anak tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Konsep ini berfungsi untuk mengajarkan anak menggunakan toilet dan pakaian sesuai jenis kelaminnya.

Tanamkan Budaya Malu Kepada Anak

Penting bagi orangtua untuk mengajarkan rasa malu kepada anak, agar anak dapat menghargai dirinya sendiri. Mengajari tentang batasan bermain dengan lawan jenis dan arahan untuk tidak melepas atau mengganti pakaian di tempat umum. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk berpakaian yang sopan di tempat umum.

Membatasi Aktivitas Menonton Kepada Anak

Tidak semua tontotan memiliki unsur edukasi yang baik untuk anak. Selain itu, ada dampak negatif, seperti tayangan yang menampilkan adegan yang tidak seharusnya menjadi tontonan anak-anak.

Karena, sifat anak-anak itu mudah meniru apa yang sudah mereka lihat. Sekali saja tidak sengaja melihat tanyangan tersebut, anak akan penasaran dan mengulanginya lagi untuk menonton secara terus-menerus atau bahkan bisa saja mencuri-curi waktu untuk menontonnya kembali.

Pantau Anak Saat Bermain Gawai

Sesekali mengijinkan anak bermain gawai untuk hiburan adalah hal yang wajar. Tetapi sebisa mungkin tidak memberikan akses penuh kepada anak. Banyak konten-konten yang kurang pantas menjadi konsumsi bagi anak-anak yang masih di bawah umur. Oleh karena itu, Moms perlu memantau anak saat menggunakan gawai.

Ajarkan Anak Sebuah Batasan

Batasan atau boundaries perlu dibicarakan dan diciptakan dengan anak. Dalam konteks ini, anak perlu diajarkan untuk mengatakan tidak atau menolak secara tegas apabila ada orang lain yang ingin menyentuh tubuhnya. Anak juga perlu diajari untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Tumbuhkan Rasa Percaya Anak Kepada Orangtua

Ajari anak untuk tidak menyembunyikan hal apapun dari orangtua, dengan cara menunjukkan sikap jujur dari hal-hal yang kecil. Beritahu pada anak bahwa seburuk apapun keadaan, bercerita kepada orangtua adalah hal yang wajib. Dengan bercerita, orangtua akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah anaknya.

Jika anak sejak kecil sudah terbiasa jujur, nantinya anak akan merasa aman bahwa ada kedua orangtuanya yang siap menjadi tameng jika terdapat masalah buruk yang terjadi.

Jadi, itulah tujuh cara yag bisa Moms berikan dalam edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak. Dengan memahami cara itu, maka bisa bermanfaat bagi masa depan anak ke depannya.

Referensi:

Hasna, HOPE: Kisah Nyata Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur

Hasna, Wanita Korban Pelecehan Seksual Berdosa? Begini Penjelasan Buya Yahya

Fikriyatul Islami Mujahidah, Ramai Terjadi Pelecehan Seksual Anak! Hindari dengan Cara Ini!

Salsabila Oktavimadiana, 7 Artis Korea Terjerat Skandal Pelecehan Seksual

Cholifatul Annisa, Moms, Ini 7 Cara Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak

Laila Naufi Rachma, Wajib! Pendidikan Seks Untuk Anak

Sumber Gambar:

Pixabay.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image