Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sigit Setiawan

Berharap banyak dari sedekah, Sebuah keihklasan ?

Agama | Tuesday, 01 Mar 2022, 09:42 WIB
Pengemis jalanan

Dalam agama islam, setiap muslim diajarkan untuk saling berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Konsep berbagi tersebut dalam agama Islam dikenal dengan sedekah. Konsep sedekah tersebut juga diajarkan selama ribuan tahun lalu oleh Nabi Muhammad SAW. Sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Sedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan dalam agama islam. Hukum sedekah dalam Islam adalah sunah atau dianjurkan. Jadi, apabila dikerjakan akan mendatangkan pahala dan kebaikan. Apabila ditinggalkan juga tidak mendatangkan dosa.

Sedekah tidak selalu mengeluarkan harta milik kita sendiri, namun jauh lebih luas. Sedekah juga bisa dilakukan dalam bentuk non materi seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Karena tidak terikat dengan aturan dan waktu, sedekah bisa dilakukan di mana pun, kapanpun dan dengan menggunakan apapun.

Rasulullah SAW bersabda: “Kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu,” (HR Bukhari).

Manfaat sedekah bagi manusia

Fungsi sedekah bagi umat Islam selain membantu sesama manusia, juga berfungsi sebagai : penghapus dosa, memberikan syafaat di hari akhir, memberikan keberkahan pada harta, menjadi bukti imam, mencegah perbuatan maksiat, merasakan kebahagiaan, pahala yang terus bertambah, amalan yang tidak terputus, membuka pintu rejeki , menghindarkan diri dari bahaya, menghindarkan diri dari kematian yang jelek, memperpanjang usia. Untuk mendapatkan manfaat dari sedekah, perlu kita ketahui hal-hal penting yang mesti diperhatikan saat bersedekah. Kunci sedekah adalah keikhlasan dengan ridho Allah. Selain itu pastikan sedekah kita berasal dari harta yang halal. Untuk menghindari diri dari riya, usahakan sedekah kita tidak diketahui oleh orang lain.

Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271,

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

Akhir akhir ini viral terjadi fenomena seorang ustadz terkenal, yang disetiap dakwahnya banyak menyampaikan hal tentang sedekah. Ustadz tersebut membicarakan jika kita sedekah, maka akan mendapat balasan 10 kali lipat lebih baik. Misalnya, Jika yang kita sedekahkan sebuah motor, maka kita nantinya akan mendapatkan mobil, jika kita bersedekah dengan 1 mobil seharga 150 juta nantinya kita akan mendapatkan mobil yang nilainya 1,5 Milyar. Apakah seperti itu balasan dari sedekah seorang manusia. Menukar sesuatu dan meminta sesuatu sesuai dengan takaran keinginan diri sendiri.

Salah satu fungsi sedekah adalah membuka pintu rejeki untuk kita. Semakin banyak sedekah yang kita keluarkan, semakin lebar lebar pintu rejeki yang akan dibuka, dan artinya semakin banyak rejeki yang akan kita terima.

Ikhlas sebagai kunci utama sedekah

Dalam islam, faktor ikhlas menjadi kunci utama dalam hal bersedekah. Jangan berharap hal-hal lain sebagai balasan dari sedekah kita. Biarlah balasan dari sedekah kita manjadi urusan Allah. Kita tidak perlu menuntut balasan atas sedekah, karena niatan ikhlas dan mandapat ridho Allah menjadi tujuan utamanya.

Niatan ikhlas sebagai landasan fundamental dari sedekah, juga harus mempertimbangkan berbagai aspek. Jika manusia bersedekah dengan harta yang berharga tetapi mengharapkan hasil sepuluh kali lipat dari harta semula, dimana letak keikhlasan dari sedekah tersebut. Bukankah sudah banyak dicontohkan di jaman Rasulullah, ketika para sahabat dan rasulullah bersedekah, tidak akan berharap ada tambahan harta sepuluh kali lipat dari nilai sedekahnya. Balasan Allah dari sedekah kita bukan hanya sebatas harta yang akan bertambah sepuluh kali lipat. Namun lebih luas dari itu. Dan sekali lagi itulah adalah hak preogratif Allah dalam membalas kebaikan sedekah kita. Sebagai manusia, kita tidak bisa menawar balasan dari Allah tersebut dengan keinginan kita sendiri. Biarlah Allah yang memberikan balasan hasil dari sedekah kita.

Untuk keperluan hidup manusia, Allah sudah menggariskan rejeki masing-masing orang. Rejeki bukan hanya sebatas nilai materi. Rezeki dalam konsep islam adalah suatu anugerah atau pemberian dari Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya, yang dapat menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup-Nya dan mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Sebagai manusia, kita hanya diperintahkan untuk taat kepada Allah, dengan cara beribadah sesuai dengan ajaran Nya dan menjauhi semua larangan Nya. Untuk meningkatkan rejeki kita, sebagai manusia kita diperintahkan untuk terus berikhtiar disertai dengan berdoa. Ikhtiar disini bukan hanya dengan usaha dan kerja keras manusia, namun ikhtiar bisa juga dalam bentuk sedekah kepada sesama manusia, menolong dan berbuat kebaikan kepada sesama makhluk Allah, bersyukur atas rejeki yang diterima, selalu bertaqwa,dan menjalin silahturahmi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image