Panca Indera dalam Epistemologi Islam
Agama | 2022-03-01 09:42:38Epistemologi Islam merupakan suatu filsafat hukum yang menganalisa hukum-hukum Islam secara sistematis dan metodologis, hingga mudah mendapatkan suatu keterangan yang mendasar tentang hukum Islam secara ilmiah dengan pendekatan filasafat sebagai alatnya. Sedangkan makna penginderaan adalah salah satu sarana manusia untuk dapat “mengetahui” suatu hal. Tetapi terkadang panca indera menunjukkan suatu hal yang ‘menipu’ seseoranng atau tidak memberi info yang sebagaimana terjadi apa adanya.
Indera terklasifikasi menjadi 2 yaitu sebagai indera fisik(indera yang melekat pada tubuh) dan non-fisik(batin & spiritual). Maka dari itu Ibn Sina menyatakan bahwa adanya presepsi inderawi atau al-idrak al-hissi, presepsi imajinasi, presepsi rasional/akali. Dan setiap apa yang dilakukan suatu panca indra akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat nanti, karena pada hakikanya panca indra adalah pemberian Allah dan manusia yang menggunakannya. Seperti apa yang tellah disebutkan dalam QS.Al-Insan(76);2 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”. Dan ayat yang menyatakan bahwa setiap manusia harus bertanggung jawab atas panca inderanya dalam QS.Al-Isra’ (17);36 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabnya”.
Dalam Islam, panca indera merupakan salah satu epistemology yang diakui dikarenakan panca indera adalah kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia. Oleh karena itu manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan panca indera selama didunia pertanggungjawaban termasuk pertanggungjawaban ilmiah yaitu berkaiyan dengan kebenaran agama Islam yang sangat rasional. Hal seperti ini sangat berbeda prespektif panca indera di Barat, yang menganggap bahwa panca indera hanya sekedar kemampuan bawaan manusia yang cenderung berkembang.
#pancaindera
#epistemologiIslam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.