Terobosan dalam Mengubah Karbon Dioksida Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Energi Matahari
Info Terkini | 2022-02-26 10:11:05Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Lund di Swedia telah menunjukkan bagaimana tenaga surya dapat mengubah karbon dioksida menjadi bahan bakar, dengan menggunakan bahan-bahan canggih dan spektroskopi laser ultra-cepat. Terobosan tersebut bisa menjadi bagian penting dari teka-teki dalam mengurangi kadar gas rumah kaca di atmosfer di masa depan. Studi ini dipublikasikan di Nature Communications.
Sinar matahari yang mengenai Bumi selama satu jam kira-kira sama dengan konsumsi energi total manusia selama satu tahun penuh. Emisi karbon dioksida global kita juga meningkat. Menggunakan energi matahari untuk menangkap gas rumah kaca dan mengubahnya menjadi bahan bakar atau bahan kimia lain yang berguna, adalah fokus penelitian bagi banyak orang saat ini. Namun, masih belum ada solusi yang memuaskan, tetapi tim peneliti internasional kini telah mengungkapkan kemungkinan jalan ke depan.
"Studi ini menggunakan kombinasi bahan yang menyerap sinar matahari dan menggunakan energinya untuk mengubah karbon dioksida. Dengan bantuan spektroskopi laser ultra-cepat, kami telah memetakan dengan tepat apa yang terjadi dalam proses itu," kata Tönu Pullerits, peneliti kimia di Universitas Lund. .
Para peneliti telah mempelajari bahan organik berpori yang disebut COF - kerangka organik kovalen. Bahan ini dikenal mampu menyerap sinar matahari dengan sangat efisien. Dengan menambahkan apa yang disebut kompleks katalitik ke COF, mereka berhasil, tanpa energi tambahan, dalam mengubah karbon dioksida menjadi karbon monoksida.
"Konversi ke karbon monoksida membutuhkan dua elektron. Ketika kami menemukan bahwa foton dengan cahaya biru menciptakan elektron berumur panjang dengan tingkat energi tinggi, kami dapat dengan mudah mengisi COF dengan elektron dan menyelesaikan reaksi," kata Kaibo Zheng, peneliti kimia di Universitas Lund. .
Bagaimana hasil ini bisa berguna? Tönu Pullerits dan Kaibo Zheng berharap di masa depan penemuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan unit yang lebih besar yang dapat digunakan di tingkat global, dengan bantuan matahari, menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar atau bahan kimia. Itu bisa menjadi salah satu dari banyak solusi untuk mengatasi krisis iklim yang kita hadapi.
"Kami telah menyelesaikan dua langkah awal dengan dua elektron. Sebelum kami dapat mulai berpikir tentang pengubah karbon dioksida, lebih banyak langkah perlu diambil, dan mungkin bahkan dua langkah pertama kami harus disempurnakan. Tetapi kami telah mengidentifikasi arah yang sangat menjanjikan untuk diambil. ," simpul Tönu Pullerits.
(Materials provided by Lund University)
***
Solo, Sabtu, 26 Februari 2022. 10:00 am
'salam sehat penuh cinta'
Suko Waspodo
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.