Invasi Rusia ke Ukraina Dimulai, Ukraina Siap Perang Lawan Rusia
Info Terkini | 2022-02-25 03:54:34"Kami harus melawan penyerang dan mempertahankan tanah Ukraina sekuat mungkin," ucap Nikolenko, seperti dikutip CNN.
Dunia - Sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di kota-kota besar di Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.
Ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kiev, di Kota Kharkiv dan kota pelabuhan Mariupol.
Rentetan ledakan ini terdengar tak lama usai Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan operasi militer ke wilayah Donbas. Sebelumnya diketahui, Rusia telah mengirim 200 ribu pasukan militer ke perbatasan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan "invasi skala penuh". "Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," tulis Kuleba dalam postingan di Twitter seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis, 24 Februari 2022.
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktu untuk bertindak adalah sekarang," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di wilayah timur negara itu. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan Putin di saat negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat untuk membahas krisis Rusia-Ukraina.
Pada awal sesi Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Rabu, 23 Februari 2022 waktu setempat itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengajukan permohonan berapi-api kepada pemimpin Rusia itu untuk mundur dari ambang perang dengan Ukraina.
Ukraina Umumkan Siap Perang Lawan Rusia
Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan invasi yang dilakukan Rusia ke negaranya pada Kamis, 24 Februari 2022, merupakan bentuk perang. Mereka pun mendeklarasikan siap mempertahankan diri.
"Ini merupakan tindakan perang, suatu serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, sebuah pelanggaran menjijikkan terhadap Statuta PBB, norma, juga prinsip hukum internasional," ujar juru bicara Kemlu Ukraina, Oleg Nikolenko.
Nikolenko kemudian mengatakan bahwa tentara Rusia melakukan serangan di kota-kota Ukraina yang damai. Menurutnya, tindakan ini "menghancurkan negara Ukraina, merebut wilayah Ukraina dengan paksa, dan mengokupasi."
Ia pun menegaskan bahwa Ukraina akan melawan atas nama mempertahankan diri. Nikolenko menekankan, perlawanan ini sesuai dengan hukum internasional.
"Kami harus melawan penyerang dan mempertahankan tanah Ukraina sekuat mungkin," ucap Nikolenko, seperti dikutip CNN.
Jubir Kemlu itu lantas mendesak komunitas internasional untuk bertindak secepat mungkin, mengirimkan peralatan militer untuk membantu Ukraina mempertahankan diri. Ia meminta sanksi-sanksi baru segera dijatuhkan untuk Rusia.
"Kehidupan dan keamanan ini tak hanya untuk penduduk Ukraina, tapi juga keamanan warga Eropa. Masa depan dunia tergantung pada respons bersama ini," kata Nikolenko.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.