Kisah Hikmah : Ada Luka di Balik Matanya
Eduaksi | 2022-02-23 19:41:59Kisah Hikmah : Ada Luka di Balik Matanya
======
21 tahun kurang lebih usia pengabdianku pada profesi keguruan ini. Ada banyak hal yang telah kudapatkan tentang mengajar dan mendidik. Ternyata profesi guru tidak hanya sekadar transfer of knowladge saja.
Di sana ada perasaan yang bukan sekadar simpati tapi empati tuk anak didik yang selalu diperlukan.
Kadang sebagai guru rasa lelah dan kecewa muncul ketika hasil evaluasi tidak sesuai dengan ekspektasi.
Mulailah hati ini mereka- reka, di mana kurangnya. Kadang ketika melihat tingkah anak- anak yang membuat kedua alis mata bertaut. muncul pertanyaan yang lebih sebagai pernyataan spontan.."kok kamu begitu ya?"
Hati kecilpun ikut menghakimi..'mengapa orang tua tidak memperhatikannya?'
Dalam seminggu kadang kita berjumpa 2x dengan mereka..dan segala tingkahnya selalu menjadi perhatian.
Akhirnya adalah kesempatan untuk berbicara hanya berdua saja. Mengajaknya ke luar kelas dan mengobrol ringan tentu setelah memberi tugas kepada teman sekelasnya.
Ternyata barulah cerita sesungguhnya mengalir.
Mata dan hatinya telah lelah menangisi kisah hidup yang menurutnya tidak seberuntung teman- teman kelasnya.
Kadang ada kecemburuan ketika melihat mereka tertawa lepas. Sementara ia hanya menelan pil pahit dari keretakan rumah tangga orang tuanya. Si anak tadi hanya bisa tinggal di tempat ia bekerja untuk keperluan sekolah dan hari harinya. Bebepa rupiah dapat ia tabung keperluan yang lama ia tunda, seperti membeli sepatunya yang sudah lama rusak.
Hatiku sebagai guru yang juga sebagai ibu pun seperti terpukul dan merasa perih dari luka yang berat ia pikul sendiri.
Sedikit nasihat mengalir, mungkin menurutku dapat sekedar menguatkannya.
Bertahanlah...dan berbuatlah yang terbaik yang dapat engkau lakukan. Suatu hari bahagia pasti menghampirimu...insya Allah
Pesan moral:
Guru..anak didik yang ada di depanmu masing- masing membawa kisahnya tersendiri yang akan bercampur dengan teori teori dari mata pelajaranmu..Pahami mereka dan jangan menghakimi.
Kepada ibu bapak sebagai orangtua,
Kalutnya rumah tanggamu janganlah menjadi sebab akan kacaunya perasaan darah dagingmu..masa depan mereka sedang dipertaruhkan.
Salam satu profesi dan salam hikmah!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.