Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dewangga Setiawan

Membangun Ekosistem Terbaik untuk Atlet eSport

Olahraga | Monday, 21 Feb 2022, 13:33 WIB

Mau jadi apa nantinya kamu main game terus begitu?

Main game tidak bisa menjamin masa depan kamu!

Main game hanya buang-buang waktu dan duit!

Memang bisa sukses kalau jadi gamers?

Begitulah kira-kira ucapan yang sering kita dengar dari orang tua ketika tahu anaknya memiliki cita-cita sebagai seorang gamers professional. Ada yang senasib? Sini kita tos dulu!

Masih banyak diantara para gamers yang belum mau menunjukkan passion kepada orang tuanya, hingga kini saya yakin pasti banyak diluar sana yang sembunyi-sembunyi saat mengikuti turnamen dan baru akan show off ketika menuai prestasi.

Stigma negatif dari dulu hingga sekarang terhadap profesi gamers masih melekat walaupun zaman sekarang perkembangan teknologi dan game sudah jauh lebih baik dibandingkan dulu. Gamers sudah bertransformasi menjadi profesi yang menjanjikan dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Berbeda dengan game pada umumnya, eSport lebih mengedepankan komunikasi, koordinasi dan interaksi melalui saluran digital yang didukung dengan internet andal.

Kunci Memaksimalkan Potensi Anak di Dunia eSport

Pertama Orang tua dan sekolah merupakan ekosistem tumbuh kembang anak yang mana merupkan kunci untuk memaksimalkan dampak positif serta memutus dampak negative dari bermain game. Orang tua pun juga harus ikut terjun turun tangan untuk ikut serta mendalami dunia games yang sedang digemari oleh anaknya.

Hal ini bisa digunakan untuk menerapkan aturan-aturan disiplin sehingga anak bisa bermain game dengan visi dan misi yang jelas. Dukungan orang tua terhadap aktifitas main game di rumah salah satunya dengan menyediakan kemudahan akses internet cepat.

Seperti yang kita ketahui menjadi atlet eSport bukan terbentuk dari adanya bakat namun juga buah hasil dari berlatih tanpa batas supaya skill lebih terasah serta problem solving & logic lebih tajam.

Industri eSport di Indonesia Terus Berkembang

eSport menjelma menjadi cabang olahraga favorit generasi milenial sekarang, popularitas game online yang juga semakin bertambah penggunanya, membuat berbagai brand untuk menggelar turnamen game online lokal dengan nominal hadiah yang bukan kaleng-kaleng hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Sama seperti olahraga lainnya, meski terlihat remeh eSport juga memerlukan sosok pelatih yang memegang kendali dibalik layar untuk ikut yang melatih mental, berkomunikasi, menganalisis dan memberikan strategi ataupun metode terbaik mengembangkan performa tim menjadi juara.

Dalam menyiapkan atlet terbaik juga perlunya sebauh wadah untuk untuk menguji potensi besar calon atlet eSport untuk ikut berkontribusi membawa Indonesia bersaing ke mancanegara. Akademi eSport LEAD by IndiHome adalah salah satu bukti nyata Telkom dalam menyiapkan atlet eSport terbaik Indonesia

Dimulai sejak September 2021 lalu, kini LEAD by Indihome memasuki fase puncak inagurasi. Setelah melewati rangkaian fase kualifikasi dan pembinaan dari para mentor profesional, secara resmi IndiHome mengumumkan 14 akademia yang lulus sebagai atlet eSport Indonesia.

Dibina dengan penuh disiplin baik fisik maupun mental dan diuji dengan mengikuti berbagai turnamen eSport tingkat Asia Tenggara, salah satunya adalah Wild Rift Champion SEA (WCS). Di kompetisi bergengsi tersebut, perwakilan akademia LEAD by IndiHome membuahkan hasil positif dengan berhasil masuk di enam besar di Indonesia.

Dengan ini LEAD by Indihome berperan dalam membangun ekosistem eSport di tanah air yang mampu melahirkan atlet-atlet eSport terbaik untuk ikut serta dalam turnamen eSport.

Langkah berikutnya adalah terus merawat mental sportif yang menjunjung rasa nasionalisme yang tinggi karena atlet juga merupakan duta bangsa yang membawa nama Indonesia.

Orang tua hingga pelatih sangat berharap besar dengan hasil pembinaan selama di Akademi eSport LEAD by IndiHome yang nantinya mampu membuahkan hasil dan menjadikan academia atlet eSportterbaik untuk Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image