Roti Bunga Rasa, Roti Legenda
Kuliner | 2022-02-21 11:23:44Oleh : Mas Prie
Usaha produksi roti dengan merek Bunga Rasa ini memang sudah sangat melegenda di Lawang dan sekitarnya. Lokasi produksinya berada di Jl. Masjid No 43 desa Ketindan kecamatan Lawang kabupaten Malang.Saat ini roti Bunga Rasa menjual berbagai macam kue seperti aneka donut, kue kering Semprit, roti Koppi dan lain - lain. Dan sesuai dengan perkembangan jaman, sekarang aneka kue tersebut sudah bisa dinikmati oleh masyarakat dengan membeli di online shop yang buka setiap hari mulai jam 08.00 – 20.00.
Tapi, tahukah anda sebelum menjadi besar seperti sekarang, dari dulu roti Bunga Rasa ini sudah sangat terkenal dengan produksi roti meses yang banyak dijual di pasar dan warung - warung. Berbeda dari produksi roti lainnya karena roti Bunga Rasa memiliki kelebihan selain rasa yang enak juga dijual dengan harga yang murah Rp 500 – Rp 1000 per biji. Produksi roti Bunga Rasa sebagian besar berupa roti meses yang terbuat dari sari kelapa.
Industri roti Bunga Rasa pada saat itu sudah mampu mempekerjakan 40 orang yang berasal dari warga sekitar. “ Yang menarik dari usaha roti ini selain bisa belajar usaha sendiri juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain” terang Ihwan Susanto pemilik roti Bunga Rasa.
Selain produksi roti meses, Bunga Rasa pada saat itu juga sudah mulai memproduksi aneka donut dan kue - kue kering terutama jika menjelang lebaran tiba. Selain itu bila musim hajatan juga banyak warga yang memesan roti untuk kue hajatan ” Kalau ada yang memesan roti disini juga bisa kami layani sesuai dengan jenis permintaannya. Pesanan tesebut nanti akan kami buatkan sendiri karena kami tidak menyimpan stok” terang Ihwan lagi.
Roti Bunga Rasa ini adalah usaha keluarga yang mulai dirintis oleh Winarno, ayah Ihwan, pada tahun 1988. Berawal dari rasa ketertarikannya untuk belajar membuat roti, Winarno memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai kondektur bus. Dia mulai ikut orang untuk bekerja sebagai pembuat roti.
Tahun 1990 Winarno berhenti ikut orang dan mulai membuka usaha roti sendiri dengan modal awal dari gaji yang dia kumpulkan selama bekerja. “Waktu itu bapak memutuskan keluar dan mulai membuat roti sendiri dengan terus mencoba dan mencoba. Termasuk pemasarannya juga dilakukan sendiri dengan keliling berjualan sendiri ke kampung – kampung” kata Ihwan.
Bahan – bahan untuk membuat roti seperti tepung, gula, garam, dan pengembang tidak dibeli langsung dari pasar, tetapi disuplai langsung oleh distributor dengan sistim pembayarannya dilakukan mundur satu bulan berikutnya.
Untuk tiap satu kali adonan bahan roti berisi 35kg tepung yang mampu menghasilkan 188 loyang. Setiap loyangnya berisi 12 biji roti. Dalam sehari Bunga Rasa rata – rata bisa menghabiskan 350kg tepung untuk pembuatan 10 kali adonan roti.
Proses produksi roti Bunga Rasa ini hampir sama dengan proses pembuatan roti rumahan pada umumnya. Pertama bahan diaduk dengan mixer selama beberapa menit. Kemudian bahan yang sudah diaduk rata dan liat tersebut di potong – potong dan dibentuk dan ditaruh dalam loyang. Selanjutnya bahan roti yang sudah dibentuk dimasukkan ke dalam steamer selama 6 jam agar mengembang.
Setelah bahan roti mengembang kemudian dimasukkan oven selama 10 – 15 menit. Keluar dari oven, roti yang sudah matang didinginkan beberapa saat. Setelah dingin roti dibelah menjadi dua dan diberi mesis tengahnya. Tahap terakhir adalah roti yang sudah diisi mesis tersebut dikemas dalam plastik dan siap untuk dijual.
Pada Saat itu pemasaran roti Bunga Rasa sudah merambah wilayah Malang Raya dan Batu. Setiap hari mulai pukul 06.30 - 09.00 pagi para sales roti Bunga Rasa mulai rame mengambil roti untuk dipasarkan di area mereka masing – masing. Sedangkan pengiriman roti ke pasar Lawang dan sekitarnya sudah dimulai sejak pukul 05.30 sampai 06.30.
Kendala utama yang dihadapi oleh roti Bunga Rasa pada saat itu adalah tempat usaha yang kurang besar karena masih menempati rumah keluarga. Selain itu bila bulan puasa tiba dan musim buah – buahan datang juga akan mempengaruhi jumlah penjualan.
Menurut Ihwan usaha produksi roti seperti dirinya ini masih cukup menjanjikan meskipun persaingan cukup berat. Namun kalau ingin lebih sukses lagi dalam bisnis roti ini sebaiknya dilakukan di luar jawa dimana pasarnya masih sangat terbuka lebar.
Ihwan juga mengaku bahwa membuka toko roti ini sudah menjadi cita – citanya sejak dulu. Dengan mempunyai toko roti sendiri diharapkan penjualan roti merek Bunga Rasa ini akan semakin meningkat lagi. Dan kini selang beberapa tahun kemudian Ihwan sudah bisa membuka toko roti yang melayani pembelian secara offline dan online.Termasuk untuk orang yang akan hajatan masih bisa memesan kue atau roti disini.
Saat ini banyak bermunculan industri roti rumahan di kampungya Ihwan. Tentu saja kemunculan industri roti baru tersebut akan menjadi pesaing bisnis roti Bunga Rasa yang sudah lebih dulu eksis. Namun Ihwan tidak merasa cemas. Hingga saat ini roti Bunga Rasa masih tetap bisa eksis bersaing karena roti Bunga Rasa selalu menjaga kualitas dan tidak mau merubah komposisi bahannya meskipun harga bahan – bahan lagi naik. “Persaingan itu biasa mas, resepnya ya dengan tetap menjaga kualitas dan komposisi tetap sama. Semua roti punya kelebihan dan kekurangan masing – masing, yang menilai adalah konsumen “ terang Ihwan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.