Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faeyza Zufar Dzakwan

Hal Unik di Perang Dunia I

Sejarah | 2025-05-26 11:31:35

Ada beberapa hal unik di Perang Dunia I yang akan kita kupas satu per satu.

Foto ilustrasi,Keadaan suatu wilayah yang sedang perang. (doc : canva)

Yang pertama adalah Schliffen Plan (Rencana Schliffen), yaitu rencana yang disusun oleh Alfred von Schliffen. Rencana ini adalah suatu tindakan militer Jerman yang membuat Jerman tidak harus berperang di dua front (Rusia dan Prancis). Jerman rencananya akan fokus ke front barat, yaitu menyerang Prancis lewat Belgia. Karena Jerman melibatkan Belgia, maka Britania Raya atau Inggris akhirnya terlibat secara langsung dalam perang ini. Rencana ini berulang kali direvisi, seperti revisi oleh Helmuth von Moltke, tetapi akhirnya rencana ini gagal karena beberapa hal, seperti perlawanan Belgia, keterlibatan Britania Raya atau Inggris, dan pada saat itu juga pasukan Prancis sangat kuat dalam pertahanannya.

Yang kedua adalah Perang Parit. Perang Parit adalah strategi perang paling terkenal di Perang Dunia I. Strategi ini melibatkan pembangunan parit-parit kecil atau besar yang fungsinya adalah untuk perlawanan kecil dan pertahanan. Strategi ini adalah strategi yang paling baik saat itu.

Nah, setelah mengetahui dua fakta tersebut, kita lanjut ke penyebab perang ini terjadi. Banyak sekali penyebab dari perang ini, seperti ketegangan pada saat itu, perebutan kolonial, imperialisme di Eropa, dan juga Jerman yang memang sudah sejak lama bermusuhan dengan Inggris dan Prancis. Tapi, penyebab paling utamanya adalah penembakan Pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo, Bosnia. Franz Ferdinand diduga ditembak oleh teroris dari Serbia. Di sini, Kekaisaran Austria-Hungaria meminta untuk melakukan investigasi di Serbia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, tetapi Serbia malah menolak, yang membuat Kekaisaran Austria-Hungaria marah besar dan mendeklarasikan perang terhadap Serbia. Akan tetapi, Serbia dilindungi oleh Kekaisaran Rusia, dan juga Kekaisaran Jerman merupakan sekutu dari Kekaisaran Austria-Hungaria, yang otomatis membuat Jerman dan Rusia ikut terlibat.

Nah, kemudian, karena Jerman berperang dengan Rusia, maka otomatis Prancis juga terlibat, karena Jerman terburu-buru ingin segera menaklukkan Prancis, makanya lewat jalan pintas Belgia. Karena Jerman berperang dengan Belgia, maka otomatis Inggris juga ikut masuk perang.

Nah, fakta uniknya lagi, dulunya Jerman itu berhubungan baik dengan Kekaisaran Austria-Hungaria dan Kerajaan Italia! Ya, sebenarnya Italia bergabung dengan sekutu itu karena ingin wilayah milik Kekaisaran Austria-Hungaria.

Ottoman akhirnya pun ikut di pihak poros, perang yang mengerikan terus berlanjut. Jerman di Perang Dunia I berbeda dengan Jerman pada Perang Dunia II. Kekaisaran Jerman memiliki doktrin militer jangka panjang, sedangkan Nazi Jerman memiliki doktrin perang jangka pendek (makanya banyak negara dilibas).

Tapi setelah berbagai kemunduran Jerman, akhirnya Kekaisaran Rusia malah menyerah duluan karena Jerman berhasil menembus Front Timur, karena Rusia juga pernah dipimpin oleh pemerintah sipil komunis.

Setelah itu, wilayah militer Jerman di Front Barat mengalami "stagnasi" karena sekutu berhasil bertahan, apalagi dengan keterlibatan Amerika, Jerman makin pusing. Di sisi lain, di Timur Tengah, Ottoman terlihat mau kalah, pemberontakan di Arab terjadi karena warga Arab ingin merdeka dari Ottoman dan didukung Inggris.

Konflik di wilayah tersebut semakin memanas, dengan Inggris dan sekutu berusaha memanfaatkan situasi untuk melemahkan kekuasaan Ottoman. Sementara itu, di Eropa, perang parit terus berlanjut dengan kondisi yang sangat berat bagi para tentara. Mereka harus menghadapi cuaca ekstrem, penyakit, dan kekurangan suplai. Kesulitan ini menambah beban mental dan fisik para prajurit yang sudah lelah berperang selama bertahun-tahun.

Di tengah kondisi ini, berbagai inovasi militer mulai diperkenalkan, seperti tank dan pesawat terbang, yang perlahan mengubah cara peperangan dilakukan. Namun, meskipun ada perubahan teknologi, perang tetap saja brutal dan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat.

Di sisi diplomatik, upaya untuk mencari jalan damai mulai muncul, meskipun sering kali dihalangi oleh kepentingan negara-negara besar yang lebih memilih kemenangan militer. Rakyat sipil, yang menderita akibat perang berkepanjangan, mulai menuntut perubahan dan perdamaian, memicu gerakan sosial dan politik yang akan mempengaruhi sejarah dunia di tahun-tahun berikutnya.

Akhirnya, perang mengerikan ini berakhir pada tahun 1918 dan Perjanjian Versailles akhirnya dibuat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image