Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Nabil Faqih

Identitas dan Perlawanan dalam Novel Student Hidjo

Sastra | 2025-05-21 17:42:22
Sumber: Dokumen Pribadi

Novel Student Hidjo karya Marco Kartodikromo yang diterbitkan pada tahun 1919 adalah salah satu tonggak awal dalam sejarah sastra Indonesia modern. Lebih dari sekadar roman pribadi, karya ini memuat suara perlawanan politik yang tajam terhadap sistem kolonial Hindia Belanda dan representasi identitas pribumi yang kompleks. Berbeda dengan kebanyakan novel pada masa itu yang cenderung bersifat moralistis atau melodramatik, Student Hidjo tampil sebagai novel ideologis mengusung kesadaran nasional, kritik terhadap pendidikan kolonial dan rasisme

Sebagai karya dari seorang aktivis politik radikal, novel ini menolak tunduk pada estetika semata, dan justru mengedepankan misi pembebasan pikiran. Melalui tokoh utama Hidjo, Marco memperlihatkan dinamika batin seorang pemuda pribumi yang berpendidikan tinggi tetapi terjebak dalam struktur sosial yang diskriminatif. Novel ini adalah karya yang mendidik untuk melawan menantang dominasi kolonial melalui karya sastra.

Marco melalui tokoh Hidjo mengungkapkan bagaimana pendidikan Barat tidak membebaskan kaum pribumi, tetapi justru menjinakkan mereka. Pendidikan kolonial mencetak individu yang secara intelektual berkulit putih tetapi secara sosial tetap berdarah pribumi. Hidjo dididik untuk mencintai Eropa, tetapi Eropa tidak pernah menerima Hidjo secara utuh. Di sinilah letak kepalsuan asimilasi kolonial.

Di Belanda, Hidjo mengalami marginalisasi rasial meski ia mengadopsi cara hidup Eropa. Cinta yang tulus antara dirinya dan gadis Belanda tidak diakui karena relasi kolonial yang rasis. Hal ini menunjukkan bahwa relasi antar-ras bukan sekadar urusan pribadi, tetapi urusan kekuasaan. Kolonialisme memisahkan orang bukan hanya melalui wilayah dan hukum, tetapi juga melalui tubuh, warna kulit, dan darah.

Marco menyingkapkan ironi dalam sistem kolonial, cinta pun bisa menjadi arena penindasan. Perbedaan biologis dijadikan dasar untuk menolak kemanusiaan bersama. Melalui kisah ini, Marco menyerang struktur kolonial dari titik paling intim dan personal yakni cinta dan martabat.

Meski memiliki semangat nasionalisme, Marco tidak segan mengkritik bangsanya sendiri. Hidjo, ketika kembali ke Hindia, menghadapi elite pribumi yang justru kolaboratif dengan Belanda. Inilah yang disebut Marco sebagai bangsawan feodal pribumi yang lebih dekat dengan penjajah daripada dengan rakyatnya sendiri. Sikap feodal ini menjadi penghalang lahirnya kesadaran kolektif dan solidaritas antarkelas dalam masyarakat terjajah.

Kini, Student Hidjo tetap relevan. Dunia pendidikan kita masih menyimpan warisan kolonial dalam bentuk pengagungan budaya asing, minimnya kepercayaan diri budaya lokal, serta rasisme terselubung. Krisis identitas dan keterasingan yang dialami Hidjo masih terasa di zaman globalisasi, ketika generasi muda sering kali terbelah antara modernitas dan akar budayanya sendiri.

Student Hidjo menjadi jembatan antara sastra dan ideologi, antara pendidikan dan perlawanan. Marco Kartodikromo berhasil menggunakan novel sebagai alat untuk menggugat ketidakadilan struktural dari rasisme, feodalisme, hingga kepalsuan modernitas kolonial. Marco menulis bukan untuk menyenangkan, melainkan untuk menggugah dan membebaskan. Student Hidjo adalah karya yang menolak tunduk pada kekuasaan, dan tetap menjadi sumber inspirasi untuk pembentukan kesadaran nasional, kultural, dan intelektual yang merdeka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image