Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damay Ar-Rahman

Kapal 666 (Kismis)

Sastra | 2025-04-27 23:14:36
Ilustrasi. https://intisari.grid.id/read/03621074/lady-lovibond-kapal-hantu-yang-dipercaya-muncul-tiap-50-tahun-sekali

Suara peluit kapal telah tiba di dermaga. Langit yang mendung sedikit merintikkan air hujan sehingga membasahi jalan yang bergelumur oleh tanah pembangunan jembatan. Para wanita yang berjejer duduk di kursi panjang pelabuhan berdiri serentak karena yang mereka tunggu- tunggu telah tiba.
Para prajurit dengan seragam layaknya seorang tentara berbaris agar mereka dapat turun dari kapal dengan mengantri.
"Kepada semua prajurit, siapkan diri kalian, gerbang kapal akan segera dibuka."
Seorang pria bernama Jors sumringah melihat Sarah yang menunggunya sambil melambaikan tangan. Ia tidak sabar ingin menemui pujaan hatinya yang akan ia nikahi beberapa hari ke depan.
Lonceng berbunyi dari arah mencusuar dan langit semakin gelap. Semua orang mengambil tas dan payung untuk pulang ke rumah.
Jors tidak masalah jika ia pulang dengan hujan hujanan. Tetapi, Sarah sudah menyediakan payung tanpa diketahui oleh Jors.
"Kamu itu paling tahu ya, jika sesuatu yang belum terjadi." Ucap Jors sambil mencubit kecil pipi Sarah.
"Aku hanya beranggapan sesuai yang sering terjadi. Kamu tahu enggak, akhir-akhir ini hujan di kota kita. Aku sudah siapkan payung dan membelinya dari madam Choo. Ia adalah penjual baju dingin yang baru saja membuka toko."
"Iyakah, apa ia memiliki anak laki-laki?"
"Emm aku tidak tahu. Ada apa?"
"Hahahah jangan sampai kamu dijodohkan dengan anaknya, aku enggak rela cantik."
"Ih kamu bisa aja gombal lagi di tengah hujan begini."
Merekapun tertawa sambil melanjutkan perjalanan ke arah rumah. Daun pohon kelapa melambai-lambai mengikuti arah formasi angin. Sarah menatap Jors dengan tatapan penuh kasih sayang. Ia mulai membayangkan bagaimana saat dia nanti dipelaminan. Jors dengan pakaian jas pengantin pasti sangat tampan dan gagah. Khayalan Sarah membuatnya lupa jika pesanan es krim di pelabuhan tadi belum diambil. Karena masih dekat, Sarahpun mengajak Jors untuk kembali ke pelabuhan mengambil es krim yang telah dipesan.
Tiba-tiba tangan Jors bergetar, dan wajahnya sangat pucat. Tubuhnya seketika memudar dan hilang tidak sedikitpun tersisa. Sarah beteriak karena mengira kekasihnya telah hilang terbawa oleh angin kencang. Ia meminta tolong tapi tak seorangpun membantu. Sarah memanggil-manggil Jors seperti orang gila sampai ia tiba kembali ke dermaga. Sarah melihat langit semakin gelap dan berubah menjadi malam.
Sarah akhirnya sadarkan diri di atas tempat tidur. Tangan dan kakinya diikat dengan rantai. Sarah adalah seorang gadis gila, yang lima tahun lalu, tidak sanggup menerima kenyataan jika Jors dan prajurit lainnya meninggal di tengah laut karena badai. Kapal mereka tenggelam. Sarah selalu menangis histeris dan sangat acak-acakkan karena depresi. Ia selalu pergi ke dermaga mengharapkan ada kapal yang ditumpangi Jors. Namun, kapal itu takkan pernah kembali, bahkan tidak jarang jika para nelayan sering diganggu oleh arwah prajurit kapal 667.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image