SNBT 2025 Telah Tiba, Saatnya Andalkan Kemampuan
Info Terkini | 2025-04-23 10:31:09
Hari ini 23 April 2025, pelaksanaan Ujian Tulis Basis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SBNT) mulai dilaksanakan. Sebelumnya, telah dirilis oleh snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, bahwa UTBK-SBNT dilaksanakan mulai 23 April 2025 sampai dengan 03 Mei 2025.
UTBK SNBT merupakan penerimaan calon mahasiswa melalui pengerjaan soal dari seluruh kelompok soal yang ada. Adapun kelompok soal tes UTBK 2025 terdiri dari tes potensi skolastik (TPS) dan tes literasi. TPS mencakup penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, pemahaman bacaan dan menulis, dan pengetahuan kuantitatif. Sedangkan tes literasi mencakup literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris, serta penalaran matematika. Kelulusan peserta diurutkan melalui hasil UTBK.
Melihat karakter jalur ini, siswa diluluskan berdasarkan kemampuannya dalam mengerjakan soal. Berbeda dengan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), siswa diluluskan melalui seleksi hasil nilai rapor siswa yang mencapai minimal 50 persen dari seluruh mata pelajaran dan kedua diambil dari prestasi akademik, non-akademik, portofolio, atau kriteria lain yang ditetapkan PTN maksimal 50 persen.
UTBK akan digelar di 74 pusat UTBK SNBT di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Pendaftar SNBT 2025 mencapai 860.976 berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, UTBK SNBT adalah persaingan global siswa dari seluruh penjuru untuk merebut kursi perguruan tinggi negeri.
Dalam SNBT siswa hanya bisa mengandalkan kemampuan semata. Dalam SNBT, pendaftar harus berhadapan dengan soal, bahkan kadang rumit dan sulit. Peserta harus belajar bersungguh-sungguh untuk menguasai topik yang diujikan. Jika peserta dapat menjawab pertanyaan, maka peserta akan memperoleh skor yang tinggi sehingga dapat mengalahkan peserta lainnya dan sebaliknya.
Proses SNBT pun dianggap seleksi yang lebih akurat dibandingkan SNBP. Jalur SNBT melakukan penerimaan calon mahasiswa berdasarkan nilai pengerjaan soal saat tes yang akan disaingkan dengan nilai peserta lainnya secara langsung. Berbeda dengan SNBP dimana kerap terjadi bias antara nilai yang tertera di rapor dengan kemampuan siswa sesungguhnya. Siswa dengan kemampuan biasa, namun guru-guru di sekolah memberikan nilai yang tinggi dapat terjadi dalam proses SNBP misalnya. Bahkan pada tahun 2025 kejanggalan seperti ini ditemukan. Banyak siswa yang biasa-biasa saja namun lulus jalur SNBP, sedangkan siswa peraih medali bergengsi justru banyak yang tidak lulus.
Oleh karena itu, dalam SNBT, peserta hanya dapat mengandalkan kemampuan semata melalui belajar keras selama ini. Dan saatnya sudah tiba, SNBT akan hadir penuh satu minggu lebih ke depan. Saatnya pejuang yang punya kemampuan untuk secara akurat menguji diri untuk menaklukkan kampus impian.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
