Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Puput Ariantika, S.T.

Evakuasi Rakyat Gaza ke Indonesia, Dukungan terhadap Penjajah

Politik | 2025-04-20 15:09:29
Puput Ariantika, S.T.

Sebelum bertolak ke Timur Tengah, Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya tentang evakuasi rakyat Gaza ke Indonesia hingga korban perang benar-benar pulih dan bisa kembali ke tanah airnya, Palestina. Namun, rencana presiden tersebut justru kontra dengan seruan jihad yang disepakati oleh ulama internasional.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo akan mengirimkan pesawat untuk menjemput rakyat Gaza sebanyak 1000 orang pada kloter pertama. Ini merupakan langkah Indonesia untuk mengakhiri penjajahan di atas dunia dan sebagai bentuk tanggung jawab moral dalam menyelesaikan konflik Gaza. Amanat ini juga jelas termaktub dalam pembukaan UUD 1945. (BBCNews, 11-04-2025)

Seruan Jihad

Penderitaan rakyat Gaza terus berlanjut hingga saat ini. Zionis Israel laknatullah terus melakukan serangan dengan brutal ke kamp-kamp pengungsian. Bahkan, mereka membakar kamp pengungsian saat anak-anak Gaza itu sedang tertidur. Kondisi ini tentu membuat kaum muslim dunia geram.

Berbagai solusi diplomatik telah dilakukan, negosiasi telah disepakati, tetapi lagi-lagi Zionis mengingkarinya. Penyerangan makin menggila. Tak hanya itu, pengiriman bantuan berupa makanan, obat-obatan pun tak mampu menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Maka dari itu, para ulama mengeluarkan fatwa wajibnya jihad untuk menyelamatkan rakyat Palestina.

Dukungan terhadap Penjajah

Rencana Presiden Prabowo terhadap rakyat Gaza sungguh menunjukkan dukungan terhadap penjajahan Zionis di tanah Palestina. Pasalnya, pernyataan presiden sejalan dengan ungkapan Trump sebelumnya, yakni merelokasi warga Gaza ke negeri-negeri lain, termasuk Indonesia. Seperti gayung bersambut, rencana untuk mengusir rakyat Palestina telah terstruktur dengan rapi dengan cara yang lebih halus, yaitu dijemput demi menyelamatkan mereka.

Selain itu, pernyataan presiden juga akan menjauhkan dari solusi hakiki yang telah diserukan oleh banyak pihak, termasuk ulama internasional, yakni seruan jihad. Jihad adalah solusi satu-satunya untuk mengusir penjajahan Israel di tanah Palestina. Semua dunia tahu bahwa tanah itu milik Palestina, hanya saja dunia dan para pemimpin kaum muslim hari ini masih tunduk pada pendukung terbesar penjajah, yaitu Amerika.

Di sisi lain, evakuasi rakyat Gaza oleh pemerintah Indonesia bisa jadi bentuk tekanan Amerika terhadap Indonesia atas kebijakan baru Amerika yang telah menaikkan tarif impor. Jika Indonesia berhasil bernegosiasi dengan Amerika, selanjutnya syarat akan dilakukan, yakni mengevakuasi rakyat Gaza. Inilah nasib negeri yang tunduk dan bergantung pada negara lain.

Menyambut Seruan Jihad

Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia harusnya menyambut seruan jihad yang telah disepakati oleh ulama internasional. Namun, hari ini Indonesia alih-alih menyelesaikan persoalan genosida di Gaza, Indonesia malah memilih posisi aman. Pemerintah Indonesia hanya sebatas mengirimkan sedikit bantuan logistik dan terlibat diplomatik basi dengan PBB yang sejatinya tak pernah bisa menyelesaikan konflik Palestina.

Bukan hanya pemimpin Indonesia, tetapi juga para pemimpin negeri muslim lainnya, seperti Arab, Mesir, Turki, dll. Mereka diam terhadap penderitaan rakyat Gaza, padahal mereka punya tentara yang hebat. Mereka tidak berniat sedikit pun untuk mengangkat senjata demi menolong rakyat Palestina. Dengan alasan nasionalisme, mereka sibuk dengan urusan negaranya. Tentu sikap para pemimpin negeri-negeri muslim ini menunjukkan penghianatan terhadap kaum muslim, terkhusus rakyat Palestina.

Jihad harus Segera dilakukan

Solusi untuk menyelesaikan konflik di Palestina adalah dengan mengusir penjajah dari tanah Palestina, yakni jihad fisabilillah. Untuk melaksanakannya, kaum muslimin butuh satu komando yang sama di bawah kepemimpinan yang kuat. Pemimpin itu tak lahir dari rahim kapitalisme, melainkan akan lahir dari sistem Islam, maka menjadi sesuatu yang sangat mendesak untuk segera menerapkan Islam dalam sebuah konstitusi negara, yakni Khilafah Islamiyyah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya seorang imam (pemimpin) itu merupakan perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengannya.” (HR al-Bukhari).

Khilafah akan menjadikan negeri muslim sebagai negara adidaya yang mampu memimpin dunia dengan penerapan syariat di dalamnya. Dengan ketaatan pemimpinnya pada syariat, maka Khilafah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam yang siap membela kehormatan kaum muslim di dunia, termasuk di rakyat Palestina. Seluruh rakyat pun akan menyambut seruan jihad demi membebaskan kembali Palestina dari tangan penjajah zionis.

Khatimah

Rakyat Palestina butuh pertolongan segera. Kaum muslimin harus segera bersatu untuk mewujudkan Khilafah Islamiyyah yang akan menyelamatkan rakyat Palestina. Wallahu’alam bishawab.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image