Evakuasi Warga Gaza: Solusi yang Menguntungkan Penjajah
Kebijakan | 2025-04-20 05:29:46
Keganasan penjajahan yang dilakukan bertubi-tubi oleh Zionis terhadap Gaza masih berlangsung. Peristiwa tiada henti ini menuai perhatian Prabowo Subianto.
Ia menyebutkan adanya rencana untuk memindahkan warga Gaza ke Indonesia. Alasannya, menurutnya ini sebagai bentuk permintaan maafnya terhadap warga Palestina karena belum turut aktif mendukung menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung di Gaza. (beritasatu.com, 9/04/2025)
Rencana tersebut tentu saja menuai perhatian dan kritik berbagai pihak karena kontroversial. Pernyataan evakuasi ini dinilai malah memuluskan penjajah menguasai Gaza. Maka, rencana ini ditolak oleh Liga Arab (analisis.republika.co.id, 12/04/2025).
Bukan hanya itu, masih dari laman analisis.republika.co.id, rencana yang dinyatakan Prabowo Subianto tersebut juga dicurigai merupakan bagian dari hasil tekanan yang diberikan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Pernyataan Prabowo Subianto mengenai rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia memunculkan dua hal penting yang patut dicermati.
Pertama, untuk agenda evakuasinya sendiri. Jika evakuasi ini benar-benar dilaksanakan, maka justru dapat mempercepat proses pengosongan wilayah Gaza dari penduduk aslinya. Penjajah jadi berkuasa menduduki wilayah yang bukan miliknya. Seharusnya, yang diusir dari Gaza, bukanlah rakyatnya, melainkan Zionis Sang Penjajah.
Warga Palestina juga tidak akan pernah rela meninggalkan tanahnya. Mereka tetap kuat melawan serangan Zionis. Tidak akan pernah luntur semangatnya mempertahankan tanahnya.
Maka sebagai bentuk solidaritas, bukan memberikan solusi berupa evakuasi, melainkan memberikan hal yang sangat mereka butuhkan. Apa yang mereka butuhkan?
Selama ini, berbagai negara telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa alat medis, makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Tetapi, bukan hanya itu yang mereka butuhkan. Semua bantuan tersebut hanya bisa membantu dalam jangka pendek. Bantuan tersebut terus berlanjut, tetapi mayat dan orang terluka juga terus berlanjut. Apakah kita akan diam saja sampai tidak ada lagi warga Gaza yang tersisa?
Tentu tidak. Bantuan kemanusiaan tersebut harus terus diberikan, tetapi juga kita perlu lihat hal yang paling dibutuhkan Palestina. Yaitu, pasukan militer yang dikirim dari seluruh negara muslim. Seruan jihad harus terus diserukan oleh pemimpin Islam.
Kedua, hal yang perlu diperhatikan dari pernyataan Prabowo, adanya kecurigaan rencana tersebut merupakan buah dari tekanan AS terhadap Indonesia. Sudah merupakan rahasia umum bahwa Indonesia merupakan negara pembebek. Indonesia masih berusaha tampak baik di depan negara adidaya agar tidak terkena imbas.
Saat ini dimana ekonomi global, adanya kenaikan tarif impor oleh AS, membuat Indonesia ketar-ketir mencari jalan keluar. Bagaimana cara agar 'menyenangkan' AS? Hal tersebut yang membuat Indonesia rentan ditekan dan diarahkan untuk mengambil keputusan yang menguntungkan asing, termasuk kepentingan Zionis terhadap Gaza ini.
Jika Indonesia punya sistem yang dapat mengatur secara menyeluruh, tidak membebek pada asing, tidak perlu merasa takut akan tekanan yang ada.
Kedua poin tersebut memiliki satu solusi yang sama, yaitu digaungkannya jihad yang dipimpin oleh pemerintahan Islam. Sistem pemerintahan Islam ini akan secara menyeluruh menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Bukan hanya di Indonesia, melainkan seluruh dunia, termasuk permasalahan di Gaza Palestina.
Pemerintah Islam akan menjadi negara adidaya yang tidak akan pernah tunduk pada tekanan asing, melainkan menegakkan syari'at dan menebarkan rahmat ke seluruh dunia.
Dengan demikian, yg umat Islam harus terus menyuarakan penolakan terhadap rencana evakuasi yang melemahkan perjuangan rakyat Gaza. Umat perlu terus menyerukan pada para penguasa negeri Muslim untuk mengirimkan pasukan ke tanah Gaza.
Juga terus berjuang untuk menegakkan penerapan sistem pemerintahan Islam secara menyeluruh. Karena cuma dengan jihad dan tegaknya sistem Islam, pembebasan Palestina akan terwujud, dan kehormatan umat Islam dapat kembali ditegakkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
