Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufiq Sentana

Prolog Pemikiran Pendidikan Islam Kontemporer Tinjauan Fahmi Zarkasyi

Gaya Hidup | 2025-04-18 22:45:10

Lansekap intelektual kontemporer bagi dunia Islam ditandai oleh persinggungan intensif dengan berbagai arus pemikiran modern, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.

Di tengah kompleksitas ini, Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi hadir sebagai salah satu pemikir terkemuka yang menawarkan tinjauan analitis dan solutif terhadap problematika pendidikan Islam kontemporer, berakar kuat pada tradisi keilmuan Islam namun tetap relevan dengan tantangan zaman.

Prof. Fahmy Zarkasyi berangkat dari keprihatinan mendalam terhadap dampak sekularisasi dan liberalisasi yang merambah dunia pendidikan Islam. Beliau mengidentifikasi bahwa pendidikan modern yang diadopsi dari Barat cenderung memisahkan ilmu pengetahuan dari dimensi spiritual dan etika keagamaan.

Fragmentasi ilmu ini, dalam pandangan beliau, menciptakan disorientasi epistemologis dan menghasilkan individu yang mungkin menguasai sains dan teknologi, tetapi kehilangan fondasi akidah dan keluhuran akhlak. Liberalisasi, di sisi lain, mengancam orisinalitas ajaran Islam dengan menafsirkan teks dan konsep keagamaan secara longgar, bahkan mengaburkan batas antara kebenaran dan kesesatan.

Ancaman Dualisme

Menghadapi ancaman dualisme ilmu dan disorientasi nilai ini, kunci utama pemikiran pendidikan Prof. Fahmy Zarkasyi terletak pada penguatan pandangan hidup Islam (Worldview Islam). Beliau menekankan bahwa pendidikan Islam harus didasarkan pada pemahaman yang utuh dan benar tentang hakikat wujud sebagaimana digariskan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Worldview Islam ini berfungsi sebagai filter, pedoman, dan kerangka acuan dalam memahami segala bentuk ilmu pengetahuan dan realitas. Tanpa worldview yang kokoh, pendidikan Islam rentan terombang-ambing oleh arus pemikiran asing yang bertentangan. Dalam poin ini beliau banyak merujuk kepada Nuqaib al Attas.

Solusi Aksi

Sebagai manifestasi konseptual dari penguatan worldview ini, Prof. Fahmy Zarkasyi gigih mengusung gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer. Ini bukanlah upaya menolak sains modern, melainkan sebuah proyek intelektual untuk membebaskan ilmu dari asumsi-asumsi sekular dan ideologi asing, serta mengintegrasikannya dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.

Proses tersebut mencakup pengenalan dan pemurnian konsep-konsep kunci dalam berbagai disiplin ilmu dari perspektif Islam, serta pengembangan kerangka teori yang selaras dengan ajaran agama.

Contoh Aplikasi

  • Dalam pengajaran ilmu sosial (seperti sosiologi atau ekonomi), Islamisasi ilmu berarti mengkritisi teori-teori Barat yang mungkin berbasis materialisme atau individualisme ekstrem, lalu menawarkan dan menganalisis konsep-konsep seperti ummah, keadilan distributif dalam Islam (zakat, wakaf), atau etika bisnis syariah sebagai alternatif atau pelengkap.
  •  
  • Dalam pengajaran sains alam (seperti fisika atau biologi), aplikasinya meliputi penanaman kesadaran akan keteraturan alam sebagai tanda kebesaran Sang Pencipta (ayat-ayat kauniyah), serta pembahasan isu-isu etika dalam sains (misalnya, rekayasa genetika) dari perspektif hukum Islam
  • Di tingkat kurikulum, ini berarti merancang materi dan metode ajar yang secara eksplisit menghubungkan setiap bidang ilmu dengan fondasi akidah dan syariah, memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa memperkukuh keimanan dan membimbing pada amal saleh.

Pendekatan ini tidak lepas dari pengaruh kuat tradisi pendidikan integral yang diwariskan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor, tempat beliau dibesarkan dan menimba ilmu.

  • Pendidikan integral, dalam pandangan Prof. Fahmy Zarkasyi, adalah wujud praksis dari Islamisasi dan penanaman worldview. Kurikulum memadukan secara utuh ilmu agama (seperti Tafsir, Hadis, Fiqh, Akidah) dengan ilmu umum (matematika, sains, bahasa asing, ilmu sosial) dalam satu kesatuan yang saling mendukung.

Tujuannya adalah mencetak insan kamil, individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga saleh secara spiritual dan mulia akhlaknya.

Dengan demikian, pemikiran pendidikan Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menawarkan sebuah cetak biru yang komprehensif bagi pendidikan Islam kontemporer. Beliau menyerukan agar pendidikan tidak sekadar mentransfer informasi atau keterampilan, tetapi yang terpenting adalah membangun pandangan hidup yang benar.

Melalui penguatan worldview Islam, Islamisasi ilmu pengetahuan, dan penerapan pendidikan yang integralistik, pendidikan Islam diharapkan mampu membentengi umat dari infiltrasi pemikiran asing yang merusak, melahirkan cendekiawan Muslim yang mutafaqqih fid-din sekaligus menguasai sains modern, dan pada gilirannya, berkontribusi pada kebangkitan peradaban Islam yang bermartabat di era global.

ilustrasi. rencana buku oleh Taufik Sentana

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image