
Santri BQ Gaza Berkumpul Bersama Tingkatkan Semangat Menghafal Al Quran
Filantropi | 2025-04-11 10:52:52
DTPEDULI.ORG | GAZA – Pada hari ketiga Idulfitri, Selasa (1/4/2025), puluhan santri Baitul Quran DT Gaza berkumpul di Masjid Daarut Tauhiid Gaza untuk menikmati kue lebaran khas Gaza (Halawiyat) dan teh hangat.
Meski cuaca dingin menyelimuti wilayah itu, canda tawa dan semangat mereka menghangatkan suasana. Kegiatan ini dirancang sebagai ajang silaturahmi dan motivasi bagi santri dalam menghafal Al-Quran, sekaligus momen melepas rindu di tengah situasi Gaza yang belum pulih.

Muhammad Nafis (12), salah seorang santri, turut hadir dengan senyum mengembang. Rumahnya hancur akibat serangan Israel, dan kini ia tinggal di gubuk kecil bersama keluarganya. Meski hidup dalam keterbatasan, Nafis dan santri lain tetap bersemangat menghadiri kegiatan belajar di masjid.
“Alhamdulillah kami selamat. Terima kasih kepada DT Peduli dan donatur yang menyediakan hidangan ini. Ini mengingatkan kami bahwa kami tidak sendirian,” ujarnya.
Syekh Ismail Fayyad, perwakilan DT Peduli Gaza, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memulihkan trauma santri sekaligus menjaga konsistensi mereka dalam menghafal Al-Quran. Ia mengungkapkan, program Baitul Quran menjadi penopang moral bagi santri yang kehilangan rumah maupun keluarga.
“Di tengah sekolah yang masih tutup akibat perang yang berkepanjangan, Masjid Daarut Tauhiid Gaza ini menjadi tempat mereka belajar dan menguatkan hati. Harapan kami, hafalan mereka terus meningkat meski dalam kondisi sulit. Masjid ini juga sebagai rumah kedua bagi para santri. Mereka belajar materi di sekolah dibimbing oleh para santri senior,” tegasnya.

Gaza masih dilanda kesulitan akibat serangan Israel. Namun, semangat santri tak surut. Pada hari raya Idul Fitri tahun ini Israel tidak berhenti menyerang warga Gaza, akibat dari serangan ini anak-anak menjadi korban kekejaman Israel.
“Kami bahagia bisa berkumpul, saling memotivasi, dan melanjutkan hafalan. Di sini, kami merasa seperti keluarga,” ungkap seorang santri.
Syekh Ismail Fayyad berpesan mengiringi doa para santri yang kembali ke pengajian, membawa pulang keyakinan bahwa setiap ayat yang mereka hafal adalah langkah kecil untuk membangun Gaza yang lebih baik.
“Mereka mungkin kehilangan materi, tetapi tekad menggapai cahaya Al-Quran tak pernah padam,” pungkasnya. (Alam Yurid/Agus ID)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.