Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Casmudi Vlog

Dukungan Maksimal Orang Tua dan Pelatih Bagi Atlet Esport

Olahraga | Saturday, 19 Feb 2022, 07:27 WIB
Dukungan orang tua dan pelatih untuk atlet eSport (Sumber: shutterstock)

Pernahkah kalian mendengar kalimat yang senada di atas? Baik dari orang tua atau orang dewasa yang ditujukan kepada anak atau saudara kecilnya. Memang, harus diakui bahwa main game masih memberikan kesan negatif di kalangan masyarakat. Khususnya, masyarakat yang belum memahami pentingnya manfaat dari main game tersebut.

KONTEN GAME ONLINE

Tahukah anda, bahwa permainan dalam game online dibuat atau dirancang oleh perusahaan game developer mempunyai tujuan tertentu. Selain faktor bisnis, tentu ada sisi positif dari permainan game online tersebut. Salah satunya adalah membuat anak menjadi lebih kreatif dalam mengatasi berbagai masalah.

Saya pribadi suka main game. Meskipun, tidak kecanduan yang akut hingga lupa makan dan ibadah. Dengan kata lain, game online bisa memberikan kebaikan dan manfaat, jika dikelola dengan baik.

Itulah sebabnya, dukungan orang tua dan pelatih sangat diperlukan. Jika, anak bersangkutan ingin menerjunkan diri atau serius mendalami dunia game online. Apalagi, jika anak bercita-cita ingin menjadi atlet eSport masa depan bangsa Indonesia.

Tidak dipungkiri bahwa banyak Content Creator dengan konten game bisa menjadi ladang untuk menghasilkan uang. Lihatlah, Youtuber Indonesia seperti Reza Arap dan Frost Diamond adalah segelintir Content Creator yang terjun dalam dunia game online. Mereka bukan sekedar melakukan hobi belaka, tetapi telah menjadi mata pencaharian yang menghasilkan banyak uang.

Saya sendiri telah bergaul banyak dengan para penikmat game online, baik Mobil Legends (ML) atau Player Unknown's Battlegrounds (PUBG). Mereka bukan hanya menyalurkan hobi dan kesenangan, tetapi sebagian mereka berbisnis. Sebagai contoh, menjual akun game online yang telah mencapai kasta tinggi kepada orang lain dengan harga jutaan rupiah.

Mereka juga rajin mengikuti berbagai kompetisi eSport, agar keahlian mereka dalam berbagai game online makin terasah dengan baik. Sehingga, mereka bisa menjadi atlet eSport selanjutnya.

Kita juga mesti berbangga bahwa permainan game online, yang awalnya mendapatkan nyinyiran banyak kalangan. Esport telah mengalami transformasi. Ya, olahraga internet tersebut telah menjadi cabang eksibisi di PON XX 2021 di Papua lalu. Hal ini menunjukan bahwa eSport tidak lagi dipandang sebelah mata.

DUKUNGAN ORANG TUA

Esport telah menjadi cabang olahraga yang dilirik banyak orang. IndiHome sebagai bagian dari Telkom telah melirik komunitas eSport. Caranya, dengan menjaring berbagai talenta anak Indonesia untuk menjadi atlet eSport masa depan melalui LEAD by IndiHome.

Tentu, untuk menjadi atlet eSport masa depan bangsa Indonesia, membutuhkan dukungan serius dari orang tua dan pelatih sejak dini. Sebagai orang tua, tidak lagi menjadi orang yang gaptek (gagap teknologi). Orang tua perlu menyadari bahwa setiap anak mempunyai talenta yang berbeda-beda. Anak tidak lagi dipaksa untuk menjadi orang sukses dan hebat dalam bidang formal. Seperti, lulus dari sekolah dengan predikat atau nilai yang sangat memuaskan.

Kini, ketika orang tua membaca gelagat bahwa anak serius untuk menggeluti dunia eSport. Maka, orang tua meski menjadi teman dan pemberi dukungan paling kuat.

Ada pepatah, Kota Roma tidak dibangun dalam semalam. Maka, anak yang ingin menjadi gamer profesional dan atlet eSport membutuhkan perhatian serius, waktu dan pengorbanan dari orang tua. Salah satunya, orang tua memfasilitasi paket internet khusus gamer dari internet cepat dan andal IndiHome.

Orang tua tidak lagi menjadi sosok yang suka marah-marah, ketika anak sangat menikmati berbagai permainan dalam game online. Dengan catatan, orang tua meski mengelola anak dengan bijak, dalam melakukan hobinya tersebut. Anak tidak boleh terlalu larut dalam main game.

Dukungan orang tua bagi anak yang ingin menjadi atlet eSport (Sumber: Esports.id)

Anak perlu diberi pemahaman bahwa main game perlu diimbangi dengan belajar baik, asupan nutrisi gizi seimbang dan waktu istirahat yang cukup. Berikan kesempatan terbaik kepada anak untuk menggeluti dunia game online dengan baik, tanpa melupakan tugasnya sebagai makhluk sosial.

Biarkan anak kita bisa tetap melakukan sosialisasi dengan orang lain. Berikan mereka kegembiraan tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Sehingga, anak akan gembira saat melakukan hobi game online. Tetapi, anak dengan suka cita melakukan tugasnya sebagai pelajar atau mahasiswa. Ingat, kekangan atau orang tua yang suka ngatur-ngatur tidaklah menjadi hal yang mendominasi lagi. Di era digital, seringkali anak lebih tahu atau update kondisi terkini. Mereka lebih pintar dari orang tuanya.

Era digital yang serba canggih, pepatah “kebo nusu gudel” atau orang tua mengikuti apa kata anak memang benar adanya. Selama hal yang dilakukan anak memberikan banyak kebaikan, maka orang tua hendaknya memberikan dukungan yang maksimal.

Sama halnya dengan anak yang ingin menjadi gamer profesional, dan menjadi atlet eSport masa depan bangsa Indonesia. Maka, orang tua meski mendukung sepenuhnya. Yaitu, hal-hal yang sangat dibutuhkan dalam proses menjadi atlet eSport. Salah satunya, orang tua tidak lagi hitung-hitungan menyediakan kuota internet cepat buat anak. Semakin anak rajin berlatih tanpa batas, maka anak akan semakin cepat menjadi atlet eSport melalui aktivitas tanpa batas.

DUKUNGAN PELATIH

Lantas, jika anak sudah memasuki tahap gamer profesional dan selangkah lagi menjadi atlet eSport. Maka, dukungan orang tua dan pelatih tetap penting. Orang tua memberikan dukungan moral dan fisik semaksimal mungkin. Orang tua tetap mengingatkan anak, agar menjadi orang yang disiplin. Ketika, proses pengawasan dan pelatihan berpindah ke pihak pelatih. Seperti, apa yang dilakukan pelatih dalam program LEAD by IndiHome.

Sehebat apapun atlet olahraga, atlet tetap membutuhkan pelatih agar mempunyai jiwa yang sportif. Pelatih adalah mentor bagi atlet, agar mereka menjadi atlet yang baik. Dengan kata lain, atlet bisa bertanding sesuai dengan peraturan olahraga yang telah ditentukan. Kehadiran pelatih juga mampu membangkitkan motivasi, ketika atlet mengalami dekadensi (penurunan) dalam bertanding.

Sama halnya dengan dunia eSport, maka selain orang tua, kehadiran pelatih sangat menentukan mental bertanding atlet eSport. Sosok pelatih seperti Indra Sjafri, salah satu mentor LEAD by IndiHome sangat menentukan jiwa sportif akademi LEAD by IndiHome.

Coach Henov Iqbal Assidiq selaku Head Coach LEAD by IndiHome adalah contoh pelatih yang giat memberikan pelatihan dan masukan terbaik untuk atlet eSport. Beliau menjelaskan bahwa LEAD by IndiHome didesain untuk mengisi kekosongan yang ada di bidang pengembangan eSports di Indonesia. Pelatihan tidak hanya fokus pada skill set pemain, tetapi pengembangan mentalitas pemain. Hal ini bertujuan agar terciptanya jiwa atlet eSport yang mampu berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan dengan baik.

Coach Henov Iqbal Assidiq selaku Head Coach LEAD by IndiHome (Sumber: IndiHome)

Ingat, bahwa ketika anak kita sudah menjadi atlet eSport, maka anak tidak lagi menjadi milik orang tua saja. Anak kita telah menjadi harapan bangsa Indonesia. Maka, selaku pelatih, Indra Sjafri menekankan perlunya atlet eSport untuk merawat dan menjunjung tinggi rasa nasionalisme.

Dukungan pelatih sangat diperlukan bagi atlet eSport (Sumber: esportsnesia)

Lagi, menurut pelatih Indra Sjafri menyatakan bahwa atlet LEAD by IndiHome sudah menjadi bagian dari duta bangsa. Mereka membawa nama harum bangsa Indonesia dalam segala pertandingan kelas dunia. Atlet eSport perlu membawa nama baik bangsa Indonesia dengan kontribusi terbaik di bidang eSport.

Jadi, menjadi atlet eSport tidak lepas dari dukungan orang tua dan pelatih. Tentu, orang tua ingin anaknya menjadi atlet eSport hingga tingkat internasional. Bukan hanya membawa harum bangsa Indonesia, tetapi sejumlah hadiah menggiurkan telah menanti atlet eSport dengan kontribusi terbaik. Sebagai orang tua dan pelatih, apakah anda siap memberikan dukungan terbaik terhadap anak-anak kita?

IndiHome telah memberikan dukungan penuh untuk membentuk atlet eSport masa depan. Hal ini dibuktikan dengan adanya fase puncak inagurasi pada tanggal 15 Februari 2022 lalu. Di mana, 14 anak Indonesia terpilih menjadi lulusan LEAD by IndiHome. Tentu mereka adalah atlet eSport yang telah mendapatkan dukungan penuh. Bukan hanya dari orang tua mereka, tetapi dari coach yang ada di LEAD by IndiHome.

Menarik, inagurasi tersebut bukanlah akhir dari sebuah perjalanan para akademia LEAD by IndiHome. Tetapi, sebagai langkah awal mereka untuk membuktikan kontribusi terbaiknya hingga level dunia. Orang tua dan pelatih di LEAD by IndiHome telah memberikan dukungan terbaiknya. Kini, harapan besar orang tua dan pelatih adalah mereka mampu menerapkan bekal yang diperoleh selama pembinaan. Agar, bekal selama di LEAD by IndiHome bisa bermanfaat dan memberikan dampak positif. Serta, mereka menjadi atlet eSport terbaik bagi Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image