Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arief Nurharyadi

Kalendar, Keberagaman atau Keseragaman?

Teknologi | 2025-03-16 08:45:50





Suatu ketika seorang pengusaha membuat perjanjian dengan pengusaha lain mengenai pembayaran transaksi bisnis mereka dan sesuai dengan kelaziman maka dibuat waktu pembayarannya adalah di 01 Syawal Hijiriyah, akan tetapi malam hari di tanggal 30 Ramadan mereka saling berdebat karena pada saat menentukan 01 Syawal terdapat perbedaan sehingga pelaksanaan pembayaran transaksi bisnis ini menjadi tertunda dan dapat saja menjadi batal.
Sementara lain di malam hari 31 Desember semua orang yang merayakan pergantian tahun baru Masehi melaksanakan dengan serentak dan waktunya, hanya berbeda waktu sesuai garis lintang dan garis bujurnya.

Garis lintang yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis khatulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang disepakati secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur. (Wikipedia)
Kalendar Masehi yang di lihat usianya saat ini (tahun 2025) telah mencapai usia yang lama dan kalendar Hijriyah (1447H) juga telah lama usianya, akan tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya dimana kalendar Hijriyah masih memakai metode Hisab dan Rukyat dan sampai saat ini belum mencapai konsesus kesepakatan.

DALIL RUKYAT DAN HISAB

RUKYAT
Hadist nabi Muhammad SAW,"Berpuasalah karena melihat bulan (Ramadan), dan berhari rayalah karena melihat bulan (Syawal). Jika bulan tertutup awan, maka genapkanlah bulan Sya'ban menjadi 30 hari." (HR. Bukhari dan Muslim).

HISAB
Firman Allah SWT, "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan fase-fase bulan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)." (QS. Yunus: 5).
"Dan telah Kami tetapkan fase-fase bulan sehingga (setelah sampai ke fase terakhir) kembalilah ia seperti tandan kurma yang tua." (QS. Yasin: 39).

Melihat hal diatas maka sebagai pertimbangan maka mari kita cermati :
Konsep Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Kalender Hijriyah Global Tunggal adalah upaya untuk menciptakan sistem penanggalan Hijriyah yang seragam secara internasional, menggantikan metode tradisional yang bergantung pada pengamatan bulan (rukyah) lokal. Konsep ini menggunakan astronomical calculations (hisab) untuk menentukan awal bulan dengan kriteria ilmiah yang konsisten, seperti konjungsi bulan (new moon) atau kemungkinan visibilitas bulan (imkanur rukyah) secara global. Beberapa proposal menggunakan Mekkah sebagai referensi atau mengadopsi batas waktu internasional (International Date Line) untuk menetapkan tanggal baru.

Ciri Utama:1. Penghitungan Astronomis : Menggunakan data ilmiah tentang fase bulan, bukan pengamatan visual.
2. Kriteria Global : Awal bulan ditetapkan berdasarkan kriteria yang berlaku di seluruh dunia (misalnya, konjungsi bulan terjadi sebelum matahari terbenam di Mekkah). 3. Kesuaian dengan Teknologi : Memanfaatkan perangkat lunak dan data astronomi modern untuk prediksi jangka panjang.

Manfaat Kalender Hijriyah Global Tunggal :

  1. Kesatuan Umat Muslim : - Menghindari perbedaan awal Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan bulan lainnya, sehingga umat Muslim di seluruh dunia beribadah pada hari yang sama sesuai kesepakatan. - Memperkuat simbol persatuan dalam ibadah kolektif seperti haji.
    2. Kepastian dan Perencanaan : - Memudahkan perencanaan kegiatan keagamaan, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan (misalnya, cuti hari raya, pembayaran zakat, atau jadwal haji). - Kalender dapat diprediksi bertahun-tahun sebelumnya, mirip dengan kalender Masehi.
    3. Integrasi dengan Sistem Modern : - Kompatibel dengan aplikasi digital, sistem keuangan, dan dokumentasi resmi. - Meminimalkan kesalahan administratif akibat perbedaan tanggal.
    4. Mengurangi Konflik : - Menghilangkan debat tahunan tentang penetapan bulan, terutama di negara-negara dengan perbedaan pendapat antara otoritas agama dan komunitas.

Kalendar, Keberagaman atau Keseragaman ? : - Mengakomodasi perkembangan ilmu astronomi dan teknologi tanpa mengabaikan prinsip syariah. - Kriteria ilmiah yang transparan meningkatkan akurasi dan kepercayaan publik.
Tantangan dan Kritik : - Tradisi Lokal : Beberapa komunitas tetap mempertahankan rukyah lokal sebagai bagian dari warisan keagamaan. - Perbedaan Mazhab : Kriteria hisab vs. rukyah masih menjadi perdebatan fikih, terutama antara mazhab yang berbeda. - Faktor Geografis : Visibilitas bulan tetap bervariasi di wilayah garis lintang tinggi (seperti Skandinavia), yang mungkin sulit diakomodasi.
Contoh Inisiatif :- Kalender Umm al-Qura (Arab Saudi) : Menggunakan hisab dengan kriteria khusus, meski masih disesuaikan dengan rukyah. - Proposal Organisasi Islam Internasional (seperti OKI atau ICOP) : Mendorong kriteria global berbasis konjungsi bulan.
Hikmah dan manfaat KHGT :Kalender Hijriyah Global Tunggal menawarkan solusi praktis untuk menyatukan umat Muslim secara global, meski memerlukan kompromi antara sains, tradisi, dan hukum Islam. Manfaat utamanya terletak pada kepastian, persatuan, dan adaptasi dengan dunia modern, meskipun implementasinya membutuhkan kesepakatan lintas negara dan mazhab.

Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image