
Tanamkan Pelajaran Fiqh Sejak Dini, Bekali Anak Hadapi Tantangan Zaman
Edukasi | 2025-03-13 11:49:31
Ponorogo – Di tengah maraknya fenomena muslim dewasa yang masih awam dengan fiqh dasar, SDN 1 Slahung, Ponorogo, mengambil langkah preventif. Melalui program pembelajaran fiqh interaktif, siswa-siswi diajari praktik ibadah harian sejak dini, seperti tata cara salat, wudu, dan adab sehari-hari. Kegiatan ini digagas mahasiswa KKN UNIDA Gontor untuk memastikan generasi muda tidak sekadar "Islam KTP".

Belajar Fiqh dengan Metode Menyenangkan
Dalam foto terlihat, puluhan siswa SDN 1 Slahung antusias mengikuti pembelajaran materi fiqh dasar yang dipandu oleh guru dan mahasiswa KKNT UNIDA Gontor. Pembelajaran tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung dengan alat peraga seperti gambar langkah-langkah salat dan video animasi.
"Kami ingin anak-anak paham bahwa fiqh bukan hanya hafalan, tapi juga aplikasi nyata dalam kehidupan. Misalnya, bagaimana cara bersuci yang benar atau adab makan sesuai sunnah," kata Syauqi Dhiyaul Haq, saah satu pengajar fiqh dan mahasiswa KKNT UNIDA Gontor.
Mencegah Generasi 'Islam KTP'
Program ini lahir dari keprihatinan terhadap minimnya pemahaman fiqh dasar di kalangan muslim dewasa. Data Kemenag 2023 menunjukkan, 65% remaja usia 15-18 tahun di Jawa Timur belum memahami tata cara salat dengan benar.
"Jika tidak diajarkan sejak dini, mereka bisa jadi generasi yang buta fiqh. Kami tidak ingin anak-anak hanya jadi ‘Islam KTP’ saat dewasa nanti," tegas Ahmad Ridwan, koordinator program KKN UNIDA Gontor.
Dukungan Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua siswa menyambut positif inisiatif ini. Bu Rina, wali murid kelas 4, mengaku anaknya kini lebih disiplin salat. "Dulu sulit suruh wudu, sekarang dia malah mengingatkan saya kalau lupa baca doa makan," ujarnya.
Rencana Ke Depan
Mahasiswa KKN UNIDA Gontor berencana mengadakan workshop untuk orang tua siswa tentang pentingnya pendampingan pembelajaran fiqh di rumah. "Kolaborasi antara sekolah dan keluarga kunci utamanya," tambah Ahmad Ridwan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook