
Dari Gerakan Tari Hingga Kerja Sama, Ini Persiapan Pentas Seni Ramadhan SDN 1 Slahung
Eduaksi | 2025-03-13 11:25:23
Ponorogo – Belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Hal ini dibuktikan oleh siswa-siswi SDN 1 Slahung, Ponorogo, yang sedang serius mengikuti geladi pentas seni Ramadhan. Lewat latihan menari, mereka diajarkan nilai disiplin dan kerja sama, sambil mempersiapkan penampilan untuk acara penutupan Pesantren Kilat Ramadhan.
Latihan Menari, Ajang Belajar Disiplin dan Kreativitas
Dalam gambar terlihat, seorang pelatih tari tengah mencontohkan gerakan kepada siswa-siswi SDN 1 Slahung. Anak-anak dengan antusias mengikuti setiap gerakan yang diajarkan, mulai dari ayunan tangan hingga langkah kaki.
"Latihan menari ini bukan sekadar persiapan pentas seni, tapi juga sarana melatih disiplin anak-anak. Mereka harus fokus dan mengikuti gerakan dengan tepat," kata Hadi Wijaya Munir, salah satu guru pendamping kegiatan dan mahasiswa KKNT UNIDA Gontor.
Pesan di Balik Gerakan Tari
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pesantren Kilat Ramadhan yang digagas mahasiswa KKN UNIDA Gontor. Selain belajar agama, siswa juga diajak mengembangkan kreativitas dan keterampilan sosial melalui seni.
"Menari melatih anak-anak untuk disiplin. Saat pelatih mencontohkan gerakan, mereka harus mengikuti dengan persis. Ini juga melatih konsentrasi dan kerja sama," ujar Ahmad Ridwan, koordinator kegiatan Pesantren Kilat KKN UNIDA Gontor.
Persiapan Pentas Seni Ramadhan
Geladi pentas seni ini merupakan persiapan menuju acara penutupan Pesantren Kilat Ramadhan, yang rencananya akan digelar di akhir pesantren kilat Ramadhan nanti. Selain tari, siswa juga akan menampilkan hafalan doa harian dan drama Islami.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya paham teori agama, tapi juga bisa mengekspresikan diri melalui seni. Ini jadi momen mereka untuk tampil percaya diri," tambah Ahmad Ridwan.
Dukungan Orang Tua dan Guru
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari orang tua dan guru. "Saya senang melihat anak saya bisa belajar disiplin sambil menari. Dia jadi lebih percaya diri dan bersemangat," kata Bu Rina, salah satu wali murid.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook