
ESG Vs Sustainability
Bisnis | 2025-03-05 22:21:24Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Sustainability semakin sering muncul dalam diskusi bisnis dan keuangan. Meskipun keduanya berhubungan erat, konsep ini memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Memahami perbedaannya penting agar perusahaan dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Tujuan Utama
- ESG: Fokus utama ESG adalah meningkatkan transparansi terhadap investor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya terkait dampak aspek lingkungan (Environmental), sosial (Social), dan tata kelola (Governance). ESG digunakan sebagai parameter untuk mengevaluasi risiko dan peluang keberlanjutan yang berpengaruh pada nilai perusahaan.
- Sustainability: Berbeda dengan ESG, sustainability lebih menekankan pada upaya menjaga ketersediaan sumber daya dan kesejahteraan sosial-ekonomi bagi generasi mendatang. Ini mencakup strategi keberlanjutan yang tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga masyarakat dan ekosistem secara keseluruhan.
2. Keterkaitan
- ESG: ESG merupakan bagian dari keberlanjutan yang lebih spesifik dan terfokus pada pengukuran serta pengelolaan aspek-aspek keberlanjutan dalam konteks bisnis dan investasi.
- Sustainability: Sustainability lebih bersifat holistik, dengan tujuan mencapai keseimbangan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian lingkungan.
3. Pemangku Kepentingan
- ESG: ESG sangat dipengaruhi oleh investor dan analis yang menggunakannya sebagai indikator kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan yang memiliki skor ESG tinggi biasanya lebih menarik bagi investor yang berorientasi pada investasi berkelanjutan.
- Sustainability: Sustainability melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang lebih luas, termasuk pemerintah, LSM, akademisi, dan masyarakat. Pendekatan ini mengakui bahwa keberlanjutan tidak bisa dicapai hanya dengan memuaskan investor, tetapi juga dengan memperhatikan kebutuhan seluruh ekosistem bisnis.
4. Pengukuran
- ESG: Pengukuran ESG cenderung berbasis metrik dan indikator yang spesifik, baik kuantitatif maupun kualitatif. Contohnya termasuk emisi karbon, keberagaman dewan direksi, dan kebijakan anti-korupsi.
- Sustainability: Pengukuran sustainability lebih luas dan menyeluruh, mencakup dampak pada ekosistem, keberlanjutan rantai pasok, serta kesejahteraan masyarakat. Fokusnya adalah strategi makro yang mendukung keberlanjutan dalam jangka panjang.
5. Standar & Kerangka Kerja
- ESG: ESG biasanya mengacu pada standar dan kerangka kerja seperti GRI (Global Reporting Initiative), TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures), dan IFRS S1 & S2 yang mengatur pengungkapan informasi terkait keberlanjutan secara finansial.
- Sustainability: Sustainability mengacu pada panduan global yang lebih luas, seperti UN SDGs (United Nations Sustainable Development Goals), Integrated Reporting Framework, dan ISO 26000 yang mengatur tanggung jawab sosial perusahaan.
Kesimpulan
Baik ESG maupun sustainability memiliki peran penting dalam mendorong perusahaan menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. ESG membantu perusahaan mengukur dan mengelola risiko keberlanjutan yang relevan dengan nilai finansial, sementara sustainability mengajak perusahaan untuk berpikir lebih luas dan mempertimbangkan dampak bisnis mereka terhadap masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang.
Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat merancang strategi yang seimbang antara tuntutan investor dan tanggung jawab sosial, menciptakan nilai berkelanjutan yang bermanfaat untuk semua pemangku kepentingan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook