Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Yuk, Minum Kopi Terbalik di Meulaboh

Wisata | Friday, 18 Feb 2022, 20:07 WIB
Kopi khop (kopi terbalik) khas aceh barat, meulaboh. Dari filosofi bentuk topi Teuku Umar.dok. Karyamedia.

PESISIR barat Aceh, khususnya Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, bukan hanya dikenal sebagai kota sejarah. Tapi juga dikenal dengan minuman khasnya, Kupi Khop.

Menikmati kopi tubruk yang diseruput dengan cara terbalik. Bisa dibayangkan?. Setelah kopi diseduh dengan air panas, sajian kopi dalam gelas diposisikan terbalik (telungkup) di atas piring. Air kopi yang keluar dari celahnya itu kemudian diminum (diseruput) dengan mengangkat piringnya atau dengan sedotan.

Bagi yang belum terbiasa akan terasa janggal dan susah. Tapi sensasinya begitu khas.

Tidak semua warung dan kafe di Meulaboh menyediakan kupi khop ini, hanya di beberapa lokasi saja, terutama di lokasi tepi pantai Suak Ribee. Ada dua varian rasa, kopi hitam asli dan kopi susu. Harga sangat terjangkau, seharga Rp. 10.000.

Banyak pelancong yang datang dan para karyawan dari daerah luar Aceh menyempatkan diri untuk menikmati Kupi Khop Meulaboh. Konon, kopi ini terinspirasi dari topi khas Teuku Umar.

Esok kita akan minum kopi di Meulaboh, atau aku mati syahid” Itu salah satu ungkapan khas Teuku Umar yang menandakan bahwa kopi sangat akrab dalam kultur Aceh.

Kini kupi khop tersebut hampir menjamur di beberapa daerah Aceh lainnya. Sedang diusulkan untuk menjadi warisan budaya dunia kepada unesco.

Saya pernah menikmati kopi tersebut bersama beberapa staf PT Karya Tanah Subur beserta keluarga mereka dalam acara Ta'lim Rutin Kantor. Sebagian besar mereka berasal dari Jawa.

“Lho, kok gak bisa bisa nih, saya minumnya”

respon salah seorang dari mereka dengan logat jawa timuran.

***

Pernah tayang di portalsatu. 2018

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image