Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizki Aulia Rohmat

Jiwa Melayani ASN Harus Mablung Sumsum

Humaniora | 2025-02-26 07:50:23

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2009, Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Foto ASN sedang menyiapkan acara peresmian rumah duka di Cikampek

Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat dengan ASN merupakan sebagian pekerjaan idaman di Indonesia. Mengapa begitu, karena menjadi seorang ASN merupakan pekerjaan yang berada di zona nyaman. Tetapi ada juga masyarakat yang benci dengan pekerjaan ASN karena tingkah lakunya dalam melayani publik yang kurang optimal bahkan tidak responsif sama sekali. Padahal bila ditelaah lebih dalam menjadi seorang ASN merupakan pekerjaan yang mempunyai beban moril yang besar.Salah satu beban moril seorang ASN yaitu melayani publik seutuhnya, tentu saja dengan tugas dan fungsi pokoknya. Mengapa demikian? karena ASN digaji dari uang pajak dan pajak dikumpulkan dari uang rakyat. Uang rakyat yang dibayarkan oleh rakyat, terkadang belum tentu rakyat yang membayar pajak, dalam mencari uang untuk membayar pajak tak segampang membayar pajak. Sehingga dengan masyarakat membayar pajak otomatis tidak salah apabila masyarakat menuntut untuk dilayani kebutuhan publiknya.

Kebutuhan masyarakat beraneka ragam, akan tetapi pastinya terdapat kebutuhan masyarakat yang bersifat krusial dan penting, seperti administrasi kependudukan, layanan kesehatan, rasa aman, rasa diayomi ataupun jasa lainnya. Oleh karena itu seorang ASN dituntut untuk mempunyai karakter berorientasi pelayanan. Jiwa yang berorientasi pelayanan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Jiwa melayani dalam setiap diri ASN harus terus bertumbuh sampai mbalung sumsum. Apa itu mbalung sumsum? apakah anda tahu mengenai istilah tersebut?. Apabila anda belum mengetahuinya, nah disini saya akan sedikit menjelaskan sesuai sepengetahuan yang saya tahu mengenai apa itu istilah mbalung sumsum.

Foto ASN dalam apel pengarahan peningkatan pelayanan publik yang lebih prima

Mbalung sumsum merupakan frasa peribahasa dalam bahasa Jawa, yang diartikan mbalung adalah tulang dan sumsum adalah dalaman dalam tulang yang jika diartikan secara sederhana artinya dalam sekali.Arti harfiah mbalung sumsum sangat jauh dari sekedar permukaan luar, dimana tak hanya tulangnya saja tetapi sampai sumsumnya. Mungkin apabila diartikan sederhana yang mudah dipahami dalam Bahasa Indonesia hampir mirip dengan frasa mendarah daging. Kaitannya dengan berorientasi pelayanan bagi para ASN ialah ASN wajib mempunyai jiwa melayani. Bahkan jiwa melayani ASN harus mbalung sumsum.

Ketika jiwa melayani ASN sudah mbalung sumsum, maka ketika ada masyarakat yang hendak meminta pertolongan untuk dilayani dengan tanggap cekatan dan muncul secara refleks dari alam bawah sadar seorang ASN. Sudah pasti apabila jiwa melayani ASN sudah mbalung sumsum, seorang ASN dalam melayani pasti dengan ketulusan hati. Tentu saja sesuai bentuk layanan ASN dengan tugas dan fungsi pokoknya.Pada hakikatnya jiwa melayani ASN harus lahir dari hati yang tulus dan tanpa pamrih.

ASN dalam melayani masyarakat harus bersikap responsif, ramah dan mengerti keinginan masyarakat serta melayani dengan tanpa ada perlakuan yang diskriminatif. Selama seorang ASN memahami tugas dan fungsi pokoknya dan selama seorang ASN menyadari bahwa dia adalah seorang aparatur negara yang digaji oleh negara, maka ASN wajib hukumnya untuk melayani masyarakat.

Apa yang diperlukan atau dibutuhkan masyarakat, seorang ASN harus tahu dan mengerti. Jangan sampai mengecewakan keinginan masyarakat. Dengan mbalung sumsumnya jiwa melayani ASN dalam melayani kebutuhan masyarakat. Seorang ASN akan mendapatkan posisi tersendiri di hati masyarakat yang begitu dihormati dan disegani. Sehingga harapan besarnya cita-cita roda pemerintahan dalam mewujudkan good government akan terwujud.

Oleh karena itu, mbalung sumsumnya jiwa melayani ASN sangat penting dan sentral dalam melayani kebutuhan masyarakat sesuai dengan ekspektasi masyarakat serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image