Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Najma Syahidah

Menghidupkan Bahasa Arab di Lingkungan Berasrama

Lainnnya | 2025-02-24 12:04:18

Pendidikan bahasa Arab di lingkungan berasrama termasuk salah satu solusi untuk memperkuat penguasaan bahasa Arab di kalangan mahasiswa. Di era globalisasi seperti sekarang, bahasa Arab tidak hanya berperan sebagai bahasa agama tetapi juga sebagai alat komunikasi internasional, penguasaan bahasa ini menjadi semakin penting. Bahasa Arab, sebagai bahasa Al-Qur’an dan Hadits, memiliki posisi strategis dalam dunia keilmuan Islam. Selain itu, bahasa Arab juga menjadi kunci untuk memahami khazanah keilmuan klasik dan kontemporer yang ditulis oleh ulama dan cendekiawan Muslim dari berbagai belahan dunia.

Lembaga pendidikan yang memiliki akar kuat dalam tradisi keilmuan Islam diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa Arab. Tidak hanya sebagai bahasa liturgis, tetapi juga sebagai bahasa yang hidup dan dinamis dalam percakapan sehari-hari, diskusi akademis, dan penulisan karya ilmiah. Dalam konteks inilah, pendidikan bahasa Arab di lingkungan berasrama menjadi sebuah model yang efektif, karena dengan sistem berasrama, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk terus berinteraksi menggunakan bahasa Arab, baik dalam situasi formal maupun informal. Hal ini tidak hanya mempercepat proses pembelajaran, tetapi juga membangun kebiasaan dan kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa Arab secara aktif.

Disinilah STIBA Ar Raayah turut mengambil andil dalam rangka mewujudkan harapan tersebut. Sebuah lembaga pendidikan yang berawal dari Ma’had Aliy Ar Raayah pada 2006 itu menerapkan sistem berasrama untuk seluruh mahasiswanya. Selain itu, mahasiswa kampus tersebut juga diwajibkan untuk berbahasa Arab fushah dalam keseharian mereka, baik di asrama maupun di ruang kuliah. Hal ini membantu mahasiswa dalam menerapkan apa yang telah mereka pelajari di ruang kuliah seperti ilmu nahwu, balaghah, sharf, dan lainnya. Manfaat dari aturan berbahasa Arab fushah tak hanya itu, mahasiswa juga terbantu dalam mempelajari dan memahami mata kuliah lainnya yang tentu menggunakan kutub berbahasa Arab.

Namun, sebelum mencapai pada tahap ini, yakni berbahasa Arab fushah dalam keseharian mereka, kampus dengan lahan sekitar 15 hektar ini memiliki program i’dad lughawiy selama 1 tahun dengan 4 standar target, yaitu: al kalaam (kemampuan berbicara), al istimaa’ (kemampuan mendengar), al qiro’ah (kemampuan membaca), dan al kitaabah (kemampuan menulis).

Program i’dad lughawiy ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan dasar bahasa Arab yang kuat sebelum mereka memasuki jenjang perkuliahan. Selama satu tahun, mahasiswa akan dibimbing secara intensif melalui berbagai metode pembelajaran, seperti muhadatsah (percakapan), muhafazhah (menghafal kosakata), dan latihan praktis lainnya. Harapannya mahasiswa mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dalam bahasa Arab, serta memiliki kemampuan untuk memahami teks berbahasa Arab dengan baik.

Dengan adanya program ini, STIBA Ar Raayah tidak hanya berkomitmen untuk mencetak mahasiswa yang mahir dalam bahasa Arab, tetapi juga siap menjadi generasi yang mampu berkontribusi dalam pengembangan keilmuan Islam secara global. Melalui lingkungan berasrama dan penggunaan bahasa Arab fushah, mahasiswa diharapkan dapat menginternalisasi bahasa Arab sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga penguasaan bahasa Arab bukan hanya sekadar teori, tetapi juga praktik yang nyata.

Dengan demikian, STIBA Ar Raayah menjadi salah satu contoh bagaimana pendidikan bahasa Arab di lingkungan berasrama dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kompetensi bahasa Arab mahasiswa, sekaligus melestarikan bahasa Al-Qur’an ini sebagai warisan peradaban Islam yang tak ternilai harganya.

Sukabumi, 24 Februari 2025

*Najma Syahidah

Mahasiswi semester IV Prodi PBA STIBA Ar Raayah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image