Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mata Pena

Peran Ekonomi Muda dalam Mendorong Pertumbuhan Indonesia

Dunia sastra | 2025-02-24 00:30:50

Oleh Fahri Abdullah

Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia memiliki keunggulan demografis yang tidak dimiliki oleh banyak negara lain. Salah satu elemen demografis yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia adalah pemuda. Generasi muda, yang berusia antara 16 hingga 30 tahun, memegang peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Dalam konteks ekonomi, pemuda atau yang sering disebut “ekonomi muda” menjadi motor penggerak utama pertumbuhan Indonesia. Artikel ini akan menguraikan bagaimana peran pemuda dalam ekonomi dapat mendorong pertumbuhan Indonesia serta tantangan yang dihadapi.

1.Peran Pemuda dalam Ekonomi Indonesia

Ekonomi muda mengacu pada kontribusi generasi muda dalam berbagai sektor, baik sebagai pekerja, inovator, maupun wirausahawan. Pada tahun 2022 hingga 2023, keterlibatan pemuda semakin meningkat, khususnya dalam sektor digital dan ekonomi kreatif. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi kreatif menyumbang sekitar 7,8% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022, dengan dominasi kontribusi dari subsektor kuliner, fesyen, dan kriya (BPS, 2022).

Generasi muda menjadi kunci pertumbuhan di sektor ini karena sifatnya yang adaptif terhadap teknologi dan inovasi. Perkembangan transformasi digital di Indonesia, seperti penetrasi internet yang mencapai 78% pada tahun 2022 (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2022), semakin membuka peluang bagi pemuda untuk memanfaatkan platform digital untuk menciptakan peluang kerja baru. Contohnya adalah munculnya berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis digital yang dikelola oleh generasi muda. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi tingkat pengangguran tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, pemuda juga berperan aktif dalam menciptakan inovasi di sektor teknologi. Inisiatif-inisiatif startup berbasis teknologi, seperti sektor fintech (financial technology), kesehatan digital, pendidikan, dan agritech, menunjukkan peran penting generasi muda dalam menjawab tantangan ekonomi yang kompleks. Pada tahun 2022, investasi pada sektor startup di Indonesia mencapai lebih dari USD 3 miliar, sebagian besar didorong oleh inovasi dari generasi muda (DailySocial.id, 2022). Fenomena ini menandakan bahwa pemuda tidak hanya sebagai pengguna teknologi tetapi juga sebagai pencipta dan inovator.

2.Tantangan yang Dihadapi Ekonomi Muda

Meskipun peran ekonomi muda sangat signifikan, ada berbagai tantangan yang menghadang generasi ini dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Salah satu tantangan utama adalah masalah ketimpangan akses terhadap pendidikan dan pelatihan. Walaupun tingkat partisipasi pendidikan di Indonesia meningkat, kualitas dan kesetaraan akses masih menjadi masalah. Menurut laporan World Bank (2022), 55% tenaga kerja muda di Indonesia tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja modern, khususnya dalam era digital. Hal ini menjadi hambatan besar bagi pemuda untuk berkontribusi secara optimal dalam perekonomian.

Tantangan lainnya adalah ketimpangan akses terhadap pembiayaan, khususnya bagi wirausahawan muda. Banyak startup kecil dan UMKM yang dikelola oleh generasi muda mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha. Meskipun pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), upaya ini belum sepenuhnya menjangkau kebutuhan pemuda di pelosok daerah. Tantangan ini membuat banyak usaha muda sulit berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Selain itu, literasi keuangan juga menjadi isu penting. Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, tingkat literasi keuangan generasi muda masih berada pada angka 49%. Rendahnya tingkat literasi keuangan ini dapat menghambat kemampuan pemuda dalam mengelola keuangan pribadinya maupun mengembangkan usaha rintisan. Oleh karena itu, penguatan literasi keuangan menjadi agenda prioritas untuk mendukung kontribusi generasi muda dalam pertumbuhan ekonomi.

3.Upaya Mendukung Ekonomi Muda

Untuk mendorong ekonomi muda agar dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan Indonesia, diperlukan pendekatan yang holistik. Salah satu langkah strategis adalah penguatan pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi dan kewirausahaan. Pemerintah, bersama pihak swasta dan akademisi, perlu menyelenggarakan pelatihan yang terjangkau dan inklusif bagi generasi muda. Program seperti Digital Talent Scholarship dari Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu upaya positif yang dapat diperluas cakupannya.

Selain itu, pengembangan ekosistem pendukung startup dan UMKM berbasis digital juga harus menjadi prioritas. Pemerintah dapat memainkan peran penting dengan memberikan insentif pajak, akses pembiayaan, serta pendampingan kepada wirausahawan muda. Kolaborasi dengan sektor swasta, seperti inkubator bisnis dan investor, juga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi pemuda.

Penguatan literasi keuangan juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Melalui program edukasi keuangan di sekolah, universitas, dan komunitas, generasi muda dapat lebih memahami bagaimana mengelola keuangan dengan baik serta memanfaatkan sumber daya keuangan untuk mengembangkan usaha.

Kesimpulan

Pemuda memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui inovasi, kewirausahaan, dan adaptasi teknologi. Namun, tantangan seperti rendahnya akses pendidikan, pembiayaan, dan literasi keuangan perlu diatasi agar kontribusi ini dapat lebih optimal. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, generasi muda tidak hanya menjadi pelaku utama dalam ekonomi saat ini tetapi juga menjadi pilar penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan.

referensi

• Badan Pusat Statistik (BPS). (2022). Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap PDB Indonesia. Diakses dari: https://www.bps.go.id

• Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2022). Laporan Penetrasi dan Perilaku Internet Indonesia 2022.

• DailySocial.id. (2022). Investasi Startup di Indonesia Tembus USD 3 Miliar. Diakses dari: https://www.dailysocial.id

• World Bank. (2022). Indonesia Economic Prospects June 2022.

• Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022. Diakses dari: https://www.ojk.go.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image