Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Khristianto

BerAKHLAK di Jalanan: Kisah Para Penegak Peraturan dengan Hati

Info Terkini | 2025-02-23 23:16:10
Apel Gelar Pasukan Di halaman Plaza pemda Karawang (Sumber :Dok. Pribadi)

Di tengah hiruk pikuk kota, sosok berseragam coklat khas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kerap menjadi sorotan masyarakat. Namun, di balik ketegasan yang melekat pada citra mereka, tersimpan kisah transformasi pelayanan yang kini semakin berwarna dengan hadirnya core value BerAKHLAK bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Dulu, kami sering dijuluki 'pak ogah' atau 'tukang gusur'. Tapi sekarang, kami berusaha mengubah persepsi itu dengan pendekatan yang lebih humanis," ungkap Kepala Satpol-PP Kabupaten Karawang. Perjalanan transformasi ini dimulai sejak diterapkannya core value ASN BerAKHLAK, yang menghadirkan dimensi baru dalam pelayanan Satpol PP.

Berorientasi Pelayanan: Dari Pengawas Menjadi Pelindung

Di sebuah sudut Pasar Minggu, tampak anggota Satpol PP Kabupaten Karawang sedang berbincang dengan pedagang kaki lima. Bukan untuk mengusir, tetapi memberikan solusi relokasi yang menguntungkan semua pihak. "Kami tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga membantu masyarakat mencari jalan keluar terbaik," jelasnya. Inilah implementasi nilai "Berorientasi Pelayanan" yang kini menjadi prioritas.

Akuntabel dan Kompeten: Profesionalisme Tanpa Kompromi

Satpol PP modern mengedepankan transparansi dan kompetensi dalam bertindak. Setiap anggota wajib mengikuti pelatihan berkala, tidak hanya dalam hal teknis penertiban, tetapi juga manajemen konflik dan komunikasi efektif. "Kami harus bisa menjelaskan setiap tindakan yang kami ambil, karena akuntabilitas adalah kunci kepercayaan masyarakat," tegas Koordinator Bidang Pengembangan SDM di Satpol pp Kabupaten Karawang.

Harmonis: Membangun Jembatan Kepercayaan

Di kawasan kuliner malam, tim Satpol PP tidak lagi datang dengan pendekatan represif. Mereka rutin mengadakan dialog dengan pedagang, membahas masalah dan mencari solusi bersama. "Keharmonisan tercipta ketika kedua belah pihak saling memahami," ujar seseorang anggota Satpol-PP Kabupaten Karawang.

Loyal dan Adaptif: Mengikuti Dinamika Zaman

Loyalitas tidak hanya dimaknai sebagai kepatuhan pada aturan, tetapi juga komitmen untuk terus berkembang. Tim Satpol PP kini dilengkapi dengan aplikasi pelaporan digital dan sistem monitoring real-time. "Kami beradaptasi dengan teknologi untuk pelayanan yang lebih baik," jelas operator sistem informasi di Satpol pp Kabupaten Karawang.

Kolaboratif: Bersama Membangun Kota

Satpol PP tidak lagi bekerja sendiri. Mereka aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, dari RT/RW hingga komunitas kreatif kota. Program "Kampung Tertib" yang mereka inisiasi berhasil mengubah kawasan kumuh menjadi destinasi wisata, berkat kerjasama dengan warga dan seniman lokal.

Kisah Inspiratif dari Jalanan Seperti yang terjadi di Kampung Warna-warni, di mana pedagang kaki lima yang dulunya sering bermasalah dengan Satpol PP, kini menjadi mitra dalam menciptakan kawasan wisata kuliner yang tertib. "Kami belajar bahwa ketegasan bisa berjalan seiring dengan kebijaksanaan," ungkap koordinator pedagang pasar di Kabupaten Karawang.

Transformasi Mental Model Core Value ASN BerAKHLAK telah mengubah cara pandang dan cara kerja Satpol PP. Mereka kini lebih mengedepankan pencegahan daripada penindakan, dialog daripada konfrontasi. Setiap anggota dibekali pemahaman bahwa di balik setiap pelanggaran, ada kisah hidup yang perlu dipahami.

Harapan dan Tantangan Meski telah banyak kemajuan, perjalanan transformasi ini masih panjang. Tantangan seperti resistensi internal dan ekspektasi masyarakat yang beragam masih harus dihadapi. Namun, dengan berpegang pada nilai-nilai BerAKHLAK, Satpol PP optimis dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya.

"Praja Wibawa bukan tentang menakuti, tapi mengayomi. BerAKHLAK mengajarkan kami bahwa kewibawaan sejati lahir dari kepedulian dan profesionalisme," tutup Kepala Satpol-PP Kabupaten Karawang. Inilah kisah para penegak peraturan yang membuktikan bahwa ketegasan dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam penegakan aturan di jalanan kota.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image