Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image suntusia hafiza

Harga-Harga Meroket Jelang Ramadan: Tradisi Usang yang Tak Kunjung Usai?

Agama | 2025-02-14 09:20:44
https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/453/2025/02/07/kebutuhan-pangan-hingga-akhir-tahun-dipastikan-aman-221021091611-3696587083.jpg

Kenaikan harga barang, terutama bahan pokok, menjelang Ramadan seolah menjadi siklus yang terus berulang. Hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam sistem distribusi yang berujung pada potensi kelangkaan dan kenaikan harga.

BPS ( Badan Pusat Statistik) saat ini sedang 'Siaga 1' disebabkan Harga Pangan Berpotensi Terbang Jelang Ramadan 2025. Meliputi harga Telur dan Ayam 'Naik Daun' Jelang Ramadan. Harga Cabai dan Komoditas Lainnya Berpotensi Melonjak. Sehingga BPS memantau ketat harga pangan menjelang Ramadhan. https://www.rubicnews.com 14/02/202

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui bahwa beberapa bahan pokok penting harganya naik dan bahkan lebih mahal dari yang seharusnya menurut aturan pemerintah. Contohnya: Beberapa bahan pokok yang harganya masih di atas batas wajar adalah MinyaKita (minyak goreng kemasan sederhana), cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium. https://kumparan.com 4/02/2025

Pemerintah sudah menetapkan harga acuan untuk pembelian dan penjualan bahan pokok. Tujuannya agar harga tidak terlalu mahal dan masih terjangkau masyarakat. Contoh: Harga cabai rawit merah seharusnya antara Rp 40.000 sampai Rp 57.000 per kg, dan cabai merah keriting antara Rp 37.000 sampai Rp 55.000 per kg.Faktanya: Harga di pasar sekarang lebih mahal dari harga acuan tersebut.Harga Eceran Tertinggi (HET): Harga MinyaKita seharusnya Rp 15.700 per liter. Faktanya: Sekarang harganya bisa mencapai Rp 17.618 per liter. SEdangkan bahan pokok lainnya Ada Juga yang Murah: Selain yang harganya naik, ada juga beberapa bahan pokok yang harganya masih di bawah harga acuan, contohnya jagung pipil kering, bawang merah, dan daging ayam. Ketersediaan Bahan Pokok Stok Aman: Bapanas memastikan bahwa stok 12 bahan pokok penting secara umum aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Bulog Punya Stok: Perum Bulog (perusahaan yang mengurusi stok pangan pemerintah) juga punya stok beras, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, telur, dan jagung yang cukup. Serap Hasil Petani: Bulog juga terus membeli beras dari petani dalam negeri untuk menambah stok. https://kumparan.com 4/02/2025

Peningkatan permintaan sering dijadikan alasan klasik оправдание atas kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Padahal, masalahnya lebih kompleks dari sekadar peningkatan permintaan. Ada faktor-faktor lain yang turut memengaruhi, seperti:

 

  • Jaminan Produksi: Ketidakpastian dalam produksi barang kebutuhan pokok dapat memicu kenaikan harga.
  • Rantai Pasok Bermasalah: Masalah dalam rantai pasok, seperti praktik mafia impor, kartel, monopoli, atau penimbunan (ikhtikar), juga berkontribusi pada kenaikan harga.
  • Daya Beli Masyarakat Menurun: Kenaikan harga semakin memberatkan masyarakat yang daya belinya semakin menurun.

Tanggung Jawab Negara dalam Islam

Dalam pandangan Islam, ketersediaan pangan dan distribusi yang merata adalah tanggung jawab negara. Negara memiliki peran penting dalam memastikan:

 

  • Tidak Ada Penimbunan: Mencegah praktik penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.
  • Tidak Ada Kecurangan: Menindak praktik kecurangan dalam perdagangan yang merugikan konsumen.
  • Tidak Ada Permainan Harga: Mencegah praktik manipulasi harga yang tidak adil.
  • Harga Terjangkau: Memastikan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Solusi yang Ditawarkan

Untuk mengatasi masalah ini, negara perlu mengambil langkah-langkah berikut:

 

  • Meningkatkan Produksi: Meningkatkan produksi bahan pokok untuk mengatasi potensi kelangkaan.
  • Memantau dan Mengendalikan Harga: Melakukan pemantauan dan pengendalian harga secara ketat, serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
  • Mengatur Sistem Ekonomi: Menerapkan sistem ekonomi yang dapat menjamin kebutuhan rakyat terpenuhi dengan harga yang murah dan mudah diakses.

Kesimpulan

Kenaikan harga menjelang Ramadan adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Selain peningkatan permintaan, faktor-faktor seperti masalah produksi, rantai pasok, dan daya beli masyarakat juga turut berperan. Islam memberikan panduan bahwa negara bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan pangan dan harga yang terjangkau bagi seluruh rakyat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image