
78 Tahun, Bakti HMI Untuk Negeri
Update | 2025-02-05 18:04:37Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI merupakan organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1947 di Sekolah Tinggi Islam (kini UII), Yogyakarta. Berdirinya HMI diprakarsai oleh seorang pemuda bernama Lafran Pane, yang pada saat itu Lafran memanfaatkan jam kuliah tafsir milik Prof. Husein Yahya untuk mendeklarasikan berdirinya HMI. Tujuan dari berdirinya HMI tidak bisa lepas dari situasi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
Pasalnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945 tengah menghadapi ancaman oleh kedatangan Belanda dan tentara sekutu ke tanah air. Puncaknya ketika Belanda melakukan Agresi Militer I dan dilanjut dengan Agresi Militer II, ditambah dengan pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Musso yang menyebabkan stabilitas nasional semakin terancam. Selain itu, berdirinya HMI juga tidak bisa lepas dari kondisi umat Islam di Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
Oleh karena itu, pada awal pembentukannya, HMI mempunyai dua tujuan yang terdiri atas. Pertama, mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kedua, menegakkan dan mengembangkan agama Islam. Namun, tulisan ini tidak hanya berbicara mengenai sejarah terbentuknya HMI, akan tetapi juga membahas mengenai kontribusi HMI bagi bangsa dan negara khususnya dalam ranah sosial masyarakat.

Dari awal pembentukannya hingga kini, HMI sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat. Maka, tak heran jika beberapa tahun setelah didirikan pada 5 Februari 1947, HMI tumbuh subur diberbagai kampus di Indonesia. Dari kampus-kampus ini, kemudian HMI berhasil membina kader-kader berkualitas ulul albab yang telah banyak memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Jika kita berbicara mengenai HMI, sudah tentu kita akan berbicara mengenai kehidupan kolektif karena HMI tidak dijalankan dengan mengandalkan satu atau dua orang kadernya.
Konsep wawasan sosial yang digunakan oleh HMI merupakan cerminan bahwa sebagai organisasi yang berlandaskan kepada nilai-nilai Islam, HMI harus bisa memberikan dampak positif yang tidak hanya dirasakan oleh kader-kadernya saja, akan tetapi dirasakan juga oleh masyarakat. Wawasan sosial HMI mengacu kepada cara pandang Islam dalam menilai kehidupan sosial masyarakat. Islam sejatinya memandang bahwa setiap manusia memiliki haknya masing-masing yang harus dihormati, baik yang menyangkut kehidupan duniawi ataupun akhirat.
Di sisi lain, setiap manusia juga mempunyai kewajiban atas manusia yang lain. Itu artinya HMI juga mengaharuskan kepada setiap kadernya agar bisa berguna bagi masyarakat luas sehingga baik kehidupan private ataupun public dapat dijalankan dengan beriringan. Lantas apa hubungannya antara wawasan sosial HMI dengan kontribusi HMI bagi bangsa dan negara?
Konsep wawasan sosial HMI berhasil membentuk HMI menjadi organisasi yang tidak hanya peduli kepada kader-kadernya saja, akan tetapi juga peduli kepada kepentingan masyarakat banyak. Oleh karena itu, HMI bersifat independen yang artinya tidak menjadi bawahan organisasi lain dan tidak terikat dengan organsisasi apapun. Independensi HMI berdampak kepada cara kerja HMI yang lebih fleksibel dan terbuka sehingga siapapun bisa bergabung menjadi bagian dari HMI asalkan memuhi dua syarakat, yaitu mahasiswa dan beragama Islam.
Dalam praktiknya sering kali kita melihat bahwa HMI lebih bergerak dinamis karena tidak memiliki ketergantungan dengan pihak manapun seperti Muhammadiyah, NU, Persis, ataupun kelompok-kelompok Islam lainnya. Bahkan melalui konsepsi seperti ini, tak jarang kita melihat baik kader Muhammadiyah ataupun NU bergabung menjadi bagian dari HMI. Sikap HMI yang lebih dinamis membawa dampak positif bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara karena secara tidak langsung HMI telah berperan dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan. Selain itu, konsep wawasan sosial HMI juga telah mendorong lahirnya kader-kader progresif yang kelak tersebar diberbagai bidang kehidupan masyarakat.
Kehadiran HMI telah menjadi pembeda dalam dinamika kehidupan bangsa Indonesia. Kewajiban untuk selalu berguna bagi manusia yang lain telah menggerakkan hati setiap kader HMI. Tidak heran jika setiap momen perjalanan sejarah republik ini selalui diwarnai oleh kehadiran HMI. Dari awal kemunculannya HMI telah memberikan sumbangsih berupa perlawanan bersenjata kepada penjajah Belanda yang ingin kembali mengusai Indonesia melalui Corps Mahasiswa Indonesia (CMI) yang dipimpin oleh kader HMI bernama Achmad Tirto Sudiro. HMI juga berperan dalam menumpas gerakan Partai Komunis Indonesia dan menolak tunduk kepada keputusan-keputusan Presiden Soekarno termasuk tentang penerapan Nasakom yang bertentangan dengan ideologi negara. Pada masa Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto,
HMI juga berperan dalam melakukan penolakan terkait penerapan asas tunggal yang digagas oleh Orde Baru. Penolakan HMI terhadap penerapan asas tunggal, bukan berarti HMI anti terhadap Pancila. Penolakan ini lebih didasarkan karena Orde Baru sering kali menjadikan Pancasila sebagai alasan untuk menindas rakyat yang kontra terhadapnya. Puncak dari perlawanan HMI terhadap Orde Baru ialah ketika pada bulan Mei 1998, Presiden Soeharto memutuskan untuk berhenti dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia. Hingga masa reformasi dan seterusnya, HMI dan kader-kadernya masih terus mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dengan berbagai sumbangsih baik berupa pemikiran ataupun pengabdian diberbagai sektor kehidupan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook