![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/placeholder.jpg)
Seminar Mental Health Campaign Memecah Stereotip Strawberry Generation
Eduaksi | 2025-01-27 22:26:17![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250127222229-599.jpeg)
Kaka-kaka mahasiswa FISIP UMJ yang tergabung dalam sebuah forum bernama Beyond Labels telah mengadakan seminar mengenai kesehatan mental dengan judul “Memecah Stereotip Strawberry Generation” pada Rabu, 22 Januari 2025. Acara seminar ini berlangsung di Aula FISIP UMJ dengan puluhan peserta termasuk pembicara, dosen, dan para mahasiswa yang ikut hadir dalam kegiatan ini. Seminar ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan melakukan registrasi dan menulis sebuah notes yang berhubungan dengan Mental Health, lalu dilanjutkan rangkaian acara seminar hingga pukul 17.00 WIB. Seminar dibuka dengan sambutan Kaprodi Ilmu Komunikasi yaitu Ibu Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si., dan selanjutnya sambutan dari ketua pelaksana yang menjelaskan tujuan dari di adakannya seminar tersebut.
Setelah pembukan dan sambutan, seminar diawali dengan penjelasan mengenai psikologi komunikasi oleh Ibu Velda Ardia Murdiana, S.I.Kom, M.Si, dimana pada materi tersebut terdapat pendapat George A. Miller yang mengemukakan bahwa psikologi komunikasi merupakan ilmu yang berusaha menguraikan dan mengendalikan peristiwa mental serta behavioral dalam komunikasi. psikologis komunikasi juga memiliki ruang lingkup berupa persepsi komunikasi, semosi dalam komunikasi, motivasi dalam komunikasi, dan komunikasi interpersonal. Dalam materi ini, memberikan kita wawasan atau ilmu mengenai apa itu psikologi komunikasi dan bagaimana hubungannya dengan kesehatan mental kita.
Selanjutnya, pemaparan materi kedua mengenai strawberry generation yang dipaparkan oleh pembicara pada seminar tersebut yaitu Mba Safitri Herra S.Pd. Strawberry Generation merupakan istilah yang menggambarkan generasi muda saat ini. Generasi strawberry pada umumnya memiliki ide dan kekreativitasan yang penuh tetapi mudah rapuh dibawah tekanan, hal tersebut lah yang membuat generasi muda saat ini diumpumakan sebagai generasi strawberry karena memiliki cover yang indah namun mudah hancur ketika diinjak. Adanya generasi strawberry ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pola asuh orang tua, yang dimana ketika seorang anak terlalu dimanjakan atau di kekang oleh orang tua nya sehingga mereka mudah rapuh ketika menghadapi dunia luar yang keras. Faktor lainnya yaitu tercandu oleh canggihnya teknologi, terbentuknya karakteristik generasi oleh lingkungan, dan mendiagnosa diri dan menganggap dirinya paling tersakiti padahal hanya fikirannya. Dampak yang bisa saja terjadi pada Strawberry Generation yaitu tidak bisa berdiri sendiri (mandiri) atau menjadi pribadi yang mudah rapuh. Selain itu, Mba Safitri Herra juga memaparkan penanggulan yang bisa dilakukan terhadap Strawberry Generation dan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi ini memberikan perspektif yang beragam tentang Strawberry Generation ini.
Di akhir seminar, Mba Safitri Herra sebagai bersama ka Asri sebagai moderator membacakan dan menanggapi beberapa notes yang tadi sudah ditulis oleh para peserta seminar tersebut. Lalu seminar ini ditutup dengan berbagai cerita dari beberapa peserta seminar mengenai Mental Health dan Strawberry Generation. Kegiatan ini tidak hanya berhasil memecah stereotip negative tentang Srrawberry Generation, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang konstruktif, sehingga diharapkan dapat membangun jembatan pemahaman dan kolaborasi yang lebih baik di masa depan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.