Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Destya Yuda Safira

Komunikasi Terapeutik yang Baik Antara Bidan dengan Pasien

Edukasi | 2025-01-21 18:31:14
https://images.app.goo.gl/8kXgFsDLvZHQ8Qo57

Komunikasi terapeutik bidan kepada pasien adalah proses interaksi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan pasien melalui pendekatan yang penuh perhatian dan empati. Dalam konteks ini, bidan tidak hanya bertindak sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga sebagai pendamping yang memahami, mendengarkan, dan memberikan dukungan emosional kepada pasien, terutama dalam periode yang penuh tantangan seperti kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

Komunikasi terapeutik bidan kepada pasien memiliki prinsip, seperti bidan harus menunjukkan pemahaman terhadap perasaan dan pengalaman pasien, misalnya dengan mendengarkan keluhan atau kekhawatiran pasien dan memberikan dukungan emosional. Bidan juga harus memberikan ruang bagi pasien untuk berbicara secara terbuka tanpa rasa takut dihakimi, dengan menerima keadaan pasien secara utuh. Bidan harus benar-benar fokus pada apa yang dikatakan pasien, mengulang kembali apa yang dimaksud pasien untuk memastikan pemahaman, dan menanggapi secara tepat. Komunikasi harus mudah dimengerti agar pasien merasa nyaman dan tidak bingung, dapat menggunakan bahasa sederhana serta menghindari penggunaan istilah yang sulit dipahami pasien.

Komunikasi terapeutik antara bidan dan pasien memiliki manfaat yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam konteks kehamilan, persalinan, dan perawatan pasca-persalinan. Dengan menggunakan komunikasi terapeutik, bidan dapat membangun hubungan yang saling percaya dan menghargai dengan pasien, yang pada gilirannya membantu pasien merasa lebih nyaman dan terbuka dalam menyampaikan keluhan atau kekhawatirannya. Selain itu, komunikasi yang efektif juga memungkinkan bidan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur medis, perawatan, serta langkah-langkah yang harus diikuti selama masa kehamilan atau persalinan, sehingga mengurangi kecemasan dan meningkatkan pemahaman pasien terhadap kondisi kesehatannya. Terlebih lagi, komunikasi terapeutik dapat meningkatkan rasa empati, memperkuat dukungan emosional, dan membantu pasien merasa didukung secara psikologis, yang merupakan aspek penting dalam keberhasilan proses pengobatan atau perawatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image